Basuki mengaku tidak khawatir akan munculnya organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Jakarta.
"(Warga) yang daftar ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) saja kecil kok. Penduduk Muslim begitu besar, ada berapa banyak yang gabung ISIS? Sedikit. Orang Islam Indonesia ini cerdas dan rahamatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta)" kata Basuki di Balai Kota, Selasa (12/1/2016).
Ia pun mengatakan, organisasi Gafatar tidak terdaftar di Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta. (Baca: Gafatar Pernah Gelar Aksi Penghijauan di Candi Borobudur)
Menurut Basuki, seluruh organisasi yang terdaftar di Bakesbangpol tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. "Kalau bertentangan ya dicoret," kata Basuki.
Berdasarkan situs gafatar.org, organisasi tersebut dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat pada 2012. Dasar pendirian Gafatar adalah belum merdekanya Indonesia.
Kini, kelompok ini menjadi sorotan. Organisasi ini diduga terkait dengan hilangnya sejumlah orang.
Gafatar juga dikaitkan dengan seseorang yang pernah ditahan kepolisian karena mengaku nabi setelah Muhammad, yakni Ahmad Musadeq.
Menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gafatar tidak terdaftar di Kemendagri sebagai organisasi yang resmi. (Baca: Mendagri: Gafatar Tidak Terdaftar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.