"Kita tetap harus objektif terhadap yang tidak bersalah. Yang kita kutuk kan hanya perbuatan MA," kata Susilo Pandoyo di Kampung Sanggrahan, Kembangan, Sabtu (16/1/2016).
Yoyo yakin setelah kejadian ini keluarga MA akan merasa canggung untuk bergaul dengan tetangga. Namun, dia yakin sedikit demi sedikit keluarga MA akan kembali membuka diri seperti biasa.
Hal yang sama juga diucapkan Mamay. Mamay mengakui warga memang merasa kaget dengan fakta ada teroris di tengah mereka. Namun, Mamay mencoba sebisa mungkin untuk bersikap seperti biasa kepada keluarga MA.
Mamay merasa kasihan kepada tiga anak MA yang masih kecil kalau sampai dikucilkan setelah hal ini.
"Kalau saya sih biasa saja, malah kasihan sama anaknya yang masih pada kecil-kecil, nanti mainnya sama siapa," ujar Mamay.
Warga lainnya, Iis, juga mengaku akan bersikap normal kepada keluarga MA. Memang, ada perasaan takut untuk bergaul karena khawatir disebut terlibat dalam teror kemarin.
Namun, sebagai tetangga, dia juga tidak tega melihat tetangganya dikucilkan. Maka, dia memutuskan untuk bersikap seperti biasanya saja.
"Sebenarnya bingung, kita juga takut kalau dekat nanti kita ikut disalahin karena dia keluarga teroris. Tapi kalau enggak tegur sapa, mereka teman kita. Jadi ya seperti biasa sajalah," ujar Iis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.