Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lengser, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail Luncurkan "Partai Ember"

Kompas.com - 24/01/2016, 13:56 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail meluncurkan "Partai Ember" pada hari-hari menjelang akhir jabatannya.

Partai Ember yang dimaksud bukanlah partai politik, melainkan sebuah gerakan lingkungan untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Depok.

Bertempat di Perumahan Griya Melati Mas, Grand Depok City, Cilodong, Depok, Minggu (24/1/2016), peluncuran Partai Ember menandai pelaksanaan pengelolaan sampah secara lebih bijaksana oleh warga Depok.

"Sampah yang dihasilkan oleh warga Depok dalam sehari mencapai 1.225 ton. Padahal, saat ini, TPA (tempat pembuangan akhir) di Cipayung hanya mampu menampung 500 ton sampah dalam sehari. Gerakan ini diharapkan bisa menjadi awal dari zero waste karena keterbatasan TPA di Depok," ujarnya dalam peluncuran itu.

Pengelolaan sampah yang dimaksud adalah dengan melakukan pemilahan berdasarkan jenisnya, yakni organik, anorganik, dan residu.

Sampah jenis organik selanjutnya akan dimanfaatkan menjadi kompos. Sementara itu, sampah anorganik adalah jenis sampah yang masih punya nilai ekonomi sehingga dijual kembali oleh warga.

Adapun sampah residu merupakan sampah yang tak lagi bisa dimanfaatkan, yang selanjutnya ditangani oleh instansi terkait.

"Ember merupakan sebuah singkatan dari ekonomis, murah, dan bersih. Hal ini yang akan ditekankan dalam pengelolaan sampah oleh warga Depok, yakni dengan melakukan pemilahan jenis sampah," lanjut Nur Mahmudi.

Dalam kesempatan itu, Pemkot depok juga men-dapuk Indra Bekti menjadi duta Partai Ember. Duta ini nantinya ikut ambil bagian dalam menyosialisasikan pengelolaan sampah ini.

Adapun dipilihnya Perum Griya Melati Mas sebagai lokasi peluncuran Partai Ember lantaran warga di perumahan ini dinilai yang paling aktif dalam menjalankan gerakan pemilahan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com