Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rute yang Dilewati 13 Bus Tingkat

Kompas.com - 26/01/2016, 07:40 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mendapatkan sumbangan bus tingkat. Kali ini, bus diberikan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, perusahaan ritel yang merupakan induk dari jaringan minimarket Alfamart.

Jumlah bus yang diserahkan ada satu unit yang secara simbolis diserahkan dari Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/1/2016).

Dengan tambahan ini, maka jumlah keseluruhan bus tingkat yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ada 13 unit. (baca: Ahok: Mantan Pejabat Kemenhub Penyebab Kurangnya Bus Tingkat di Jakarta)

Jumlah itu terdiri dari lima unit bus merek Wechai pengadaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada 2014, lima unit bus merek Mercedes Benz sumbangan dari Tahir Foundation.

Kemudian, satu unit bus merek MAN sumbangan dari Coca Cola Indonesia, dan dua unit bus merek Mercedes Benz sumbangan dari Alfamart (termasuk yang diberikan pada Senin kemarin).

Seluruh bus tingkat itu dioperasikan sebagai layanan bus pariwisata yang tidak memungut biaya kepada penumpang yang naik alias gratis. (baca: Ahok: Dirutnya Itu Siapa, Saya atau Kamu?)

Mana saja rute yang dilewati? Rute pertama adalah Monas-Balai Kota-Sarinah-Bundaran HI-Kota-Lapangan Banteng-Istiqlal-Monas.

Sampai saat ini, ada tujuh bus yang dioperasikan di rute ini, masing-masing lima bus Wechai, satu bus MAN dari Coca Cola, dan satu bus Mercedes Benz dari Alfamart.

Bila tidak ada kendala, satu bus dari Alfamart lainnya juga akan dioperasikan di rute ini.

Rute wisata kedua Kota-Waduk Pluit. Namun, rute ini belum dioperasikan. Jika nantinya sudah dioperasikan, rute ini akan dilayani oleh lima bus Mercedes Benz dari Tahir Foundation.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyebut dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi DKI akan kembali mendapat sumbangan 20 bus tingkat.

Namun, ia belum mau menyebutkan pihak yang menyumbangkan. Yang pasti, ia berharap penambahan bus ini makin memanjakan warga serta wisatawan yang ingin menikmati suasana Kota Jakarta.

"Saya harap operasinya dari pagi. Saya juga ingin di halte nanti ditulis jam berapa bus ini datang karena di luar negeri begitu. Jadi, saya bisa tahu bus tingkat ini datangnya jam berapa," kata Basuki di Balai Kota, Senin (25/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com