Sebab, lanjut dia, selama ini Balai Kota hanya memiliki mushala yang menampung sekitar 300 jemaah.
"Saya enggak tahu apa istimewanya masjid ini. Tapi, kalau menurut saya, minimal Balai Kota pertama kali punya masjid," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (29/1/2016).
Basuki mengatakan sengaja menginstruksikan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk membangun masjid dengan kubah besar serta menara tinggi.
Hal itu supaya masyarakat umum, di luar pegawai negeri sipil (PNS) DKI, bisa melihat kemegahan masjid Balai Kota dan beribadah di sana.
"Jadi buat yang Muslim, mereka ingatlah (untuk beribadah) dan buat (masyarakat) yang non-Muslim lihat masjid, mereka tahu ada rumah ibadah dan mudah-mudahan mereka tidak korupsi lagi," kata Basuki.
Selain itu, Basuki juga berharap para PNS DKI selalu beramanah untuk melayani warga Ibu Kota, serta menerapkan empat sifat Rasulullah SAW, yakni tabligh (menyampaikan), siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), dan fatonah (cerdas).
"Orang Islam kalau lihat masjid mudah-mudahan ingat ajaran Nabi (Muhammad) kan. Ada yang ingat (empat sifat Rasulullah) itu sudah cukup bagus," kata Basuki.
Bangunan Masjid Fatahillah di Balai Kota terdiri dari dua lantai. Lantai satu memiliki luas 410 meter persegi, sedangkan lantai dua memiliki luas 594 meter persegi.
Masjid tersebut mampu menampung 1.513 jemaah. Pembangunan masjid yang merupakan inisiatif dari Basuki ini dimulai sekitar akhir September 2015. Anggaran yang digunakan mencapai sekitar Rp 18,8 miliar.
Masjid ini dibangun di atas lahan yang sebelumnya digunakan untuk lokasi Mushala Fatahillah dan sebagian kecil dari Gedung Blok D. Sebelumnya, Mushala Fatahillah hanya dapat menampung 300-400 jemaah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.