Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirna Tewas, Jessica Dinilai Tak Tunjukkan Sikap Sedih, Takut, Gugup, dan Marah

Kompas.com - 31/01/2016, 13:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menetapkan Jessica Kumala Wongso (27) sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin di gerai kopi.

Pakar lie detector, Handoko Gani, menganalisis ekspresi Jessica Kumala Wongso (27) yang dirangkum dari berbagai media. Handoko menganalisis berdasarkan micro-expression.

"Micro-expression adalah ekspresi asli yang berasal dari desakan otak. Ekspresi emosi yang paling jujur, tidak bisa diajak kompromi, bisa terjadi tanpa disadari, dan bisa cepat sekali muncul dan menghilang dalam 1/25 detik," kata Handoko kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2016).

Melalui ekspresi ini, Jessica diposisikan sebagai seorang sahabat yang akan reuni dengan dua sahabatnya, kemudian sebagai seorang sahabat yang menyaksikan sahabatnya meninggal atau dibunuh. (Baca: Keterangan Jessica Tak Sesuai dengan Bukti Milik Polisi)

Jessica juga diposisikan sebagai seorang yang terpojok oleh masyarakat karena menjadi terduga pelaku pembunuhan.

Kemudian, Jessica pun diberondong pertanyaan apakah dirinya menaruh racun sianida di dalam kopi Mirna. Menurut Handoko, seharusnya reaksi Jessica antara marah, sedih, takut, dan gugup (membela diri atau dituduh). (Baca: Keterangan Jessica Selama Ini Dinilai Janggal)

"Saya selaku orang yang memang lulusan Forensic Emotion, Credibility and Deception menanti-nantikan emosi-emosi seperti disebutkan di atas. Namun, saya tidak menemukan tanda-tanda ekspresi dari empat emosi tersebut di banyak interview Jessica dengan media yang kemudian ditayangkan di dunia maya," kata Handoko.

Peraih gelar master dari Asian Institute Management (AIM) Filipina tersebut mengatakan, Jessica tidak menunjukkan lonjakan emosi ketika menjawab berbagai pertanyaan wartawan dalam berbagai kesempatan. (Baca: Ini Kondisi Jessica Setelah Ditangkap Polisi)

Sejatinya, seorang sahabat yang baru kehilangan sahabatnya, bahkan menyaksikan sahabatnya meninggal dibunuh, akan menolak menemui media.

"Emosi itu seharusnya pasti masih ada. Bukannya udah 'gitu aja', udah 'gitu ceritanya' dan 'let's move on'," kata Handoko. (Baca: Jessica Depresi Merasa Disudutkan Terkait Pembunuhan Mirna)

Kompas TV Jessica Diancam Penjara Hingga Hukuman Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com