Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Kecil Ikut Jaring Kandidat Cagub DKI, Perlukah?

Kompas.com - 02/02/2016, 08:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir seluruh partai sudah mulai bersiap-siap dan melakukan seleksi kandidat calon gubernur DKI. Termasuk partai-partai yang memiliki kursi di bawah 10 di DPRD, seperti Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Kekuatan Partai Nasdem di Provinsi DKI hanya disokong oleh 5 kursi saja. Jumlahnya jauh dari kebutuhan sebanyak 20-22 kursi untuk bisa mengusung calon. Namun, Partai Nasdem sudah berencana akan memulai seleksinya pada bulan Februari 2016.

PAN bahkan lebih maju lagi. Meski hanya memiliki kekuatan 2 kursi saja di DKI Jakarta, mereka tetap melakukan seleksi-seleksi.

PAN sudah mengumumkan mempertimbangkan Eko Patrio dan Desy Ratnasari sebagai kandidat cagub DKI.

Sesungguhnya, bagaimana bargaining position partai kecil ini dalam Pilkada DKI? Sampai-sampai partai kecil pun ikut melakukan penjaringan.

Pengamat politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan, seleksi kandidat itu sudah benar dilakukan oleh partai besar atau kecil sekalipun.

"Sebenarnya kita memang tidak bisa bilang partai besar dan kecil berbeda prosesnya. Mereka partai kecil juga pasti akan menegakan marwah partainya dengan mengadakan seleksi calon kepala daerah," ujar Hasan ketika dihubungi, Selasa (2/2/2016).

Hasan mengatakan, semua partai memiliki bargaining di dunia politik DKI Jakarta termasuk partai kecil.

Apalagi, pemilihan kepada daerah DKI Jakarta sangat strategis. Sehingga wajar saja kalau partai kecil ikut melakukan seleksi.

"Sah-sah saja bahkan itu diharuskan. Karena itu namanya proses kelembagaan dalam partai," ujar Hasan.

Partner koalisi

Namun, kandidat cagub dari partai kecil itu belum tentu jadi diusung dalam Pilkada DKI. Hasan mengatakan, calon yang diusung sangat tergantung dengan siapa partai itu berkoalisi.

Kesepakatan antar partai koalisi yang akan menentukan siapa calon yang akan diusung.

Hal inilah yang membuat partai-partai, baik besar ataupun kecil, harus memiliki kandidat terlebih dahulu sebelum berkoalisi. Supaya memudahkan proses penentuan cagub yang diusung oleh koalisi tertentu.

"Jadi walau itu parrtai kecil, bisa jadi penentu juga. Lagian sekarang hanya PDI-P yang bisa langsung mengusung. Partai Gerindra yang partai besar kedua saja tetap butuh koalisi," ujar Hasan.

Kata Hasan, partai kecil akan menjadi partner koalisi bagi partai-partai lain yang kekurangan suara.

Hasan mengatakan, meski hanya untuk menambah kekuatan, hal itu tidak kalah pentingnya.

"Makanya walau mereka partai kecil, mereka tetap strategis karena mereka akan jadi partner partai yang masih kekurangan suara," ujar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com