JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengaku tidak menemukan bekas luka akibat iritasi sianida pada tubuh Jessica Kumala Wongso (27), tersangka kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin.
Mirna tewas setelah meminum kopi yang diduga mengandung sianida. (Baca: Ayah Mirna Tangkis Semua Gosip Mengenai Kisah Cinta Segitiga)
Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak, polisi telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap Jessica untuk mencari kemungkinan adanya luka iritasi sianida.
Pemeriksaan dilakukan setelah Jessica ditangkap tim Subdit Jatanras di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, pada Sabtu (30/1/2016) pagi.
"Jadi, Sabtu pagi itu dokter Riris yang periksa kesehatannya, termasuk kita lihat fisiknya apakah ada jaringan yang iritasi zat sianida itu," kata Musyafak di Polda Metro Jaya, Selasa (2/2/2016).
Namun, menurut dia, tidak ditemukan bekas iritasi sianida. "Ada juga yang saya kira itu terkena sianida, rupanya luka lama," ujar Musyafak.
Adapun luka lama yang dimaksud Musyafak adalah bekas jahitan di bagian atas lutut kiri Jessica. (Baca: Kuasa Hukum: Jessica Dipaksa untuk Mengaku)
"Di situ ada jaringan psikiatrik, tetapi informasinya sudah lama sejak 2013, itu akibat jatuh dari tangga dan pengobatan di Australia dan memang sudah sembuh dan dijahit," kata Musyafak.
Selain itu, polisi menemukan bentol-bentol pada tubuh Jessica yang ternyata bekas gigitan nyamuk.
"Tetapi, itu karena digigit nyamuk. Tidak didapatkan iritasi akibat zat sianida itu," kata dia.
Menurut Musyafak, pemeriksaan fisik Jessica dilakukan karena adanya permintaan dari penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada tubuh Jessica ada bekas luka akibat sianida atau tidak. (Baca: Pengacara Bantah Jessica Pernah Bekerja di Perusahaan Kimia)
Sebab, Jessica pernah membuang celana yang dipakainya saat Mirna meminum kopi yang berujung kematian tersebut.
"Karena ada informasi dari penyidik bahwa ada celananya yang bolong atau sobek itu dibuang, barangkali itu bekas sianida, jadi penyidik meminta untuk memeriksanya," kata Musyafak. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)