Ahok (sapaan Basuki) mengatakan hal itu ketika dia mengetahui ada upaya memasukkan anggaran sekitar Rp 11 triliun dalam APBD 2015.
"Nah, saya ganti semua, Pak, para pejabat Bappeda. Setelah diganti, Bappeda yang baru lapor ke saya ada buku putih dari DPRD minta masukan anggaran tertentu," ujar Ahok di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (4/2/2016).
Ahok mengatakan, dalam buku tersebut, terdapat permintaan anggaran, seperti UPS dan scanner.
Ahok lantas memeriksa APBD tahun sebelumnya untuk memastikan apakah ada anggaran serupa.
"Saya cek di Bappeda dan ada dokumennya yang sama untuk minta UPS kayak tadi," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, hal ini yang membuat Ahok pada akhirnya bersikeras menggunakan e-budgeting. Ahok memastikan saat ini tidak ada lagi dua versi APBD pada tahun 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.