Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Garuda "Delay", Puluhan Penumpang Juga Hampir Tertinggal

Kompas.com - 10/02/2016, 17:22 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penerbangan pesawat Garuda Indonesia dengan kode GA 238 mengalami keterlambatan.

Keterlambatan ini diwarnai insiden hampir tertinggalnya sejumlah penumpang. (Baca: Pesawat Delay, Puluhan Penumpang Garuda Indonesia Protes)

"Baru kali ini naik Garuda layanannya seperti ini," kata Imal, salah satu penumpang pesawat Garuda Indonesia GA 238, di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (10/2/2016).

Menurut jadwal, pesawat Garuda Indonesia GA 238 seharusnya boarding di Bandara Soekarno-Hatta pukul 13.10.

Namun, pihak bandara mengumumkan pada pukul 13.00 bahwa penerbangan menuju Semarang ini mengalami keterlambatan selama 30 menit.

Waktu penerbangan bergeser menjadi pukul 14.00. Saat keterlambatan diumumkan, beberapa penumpang tampak kecewa.

Namun, kekecewaan ini terobati karena Garuda memberikan kompensasi berupa makanan ringan.

Kemudian, pihak bandara baru mengimbau penumpang untuk menuju pesawat sekitar pukul 14.10.

Karena jarak pesawat cukup jauh dari gedung bandara, penumpang harus menggunakan bus yang disediakan Garuda.

Satu unit bus dikerahkan untuk mengangkut penumpang pesawat tersebut. Bus ini harus bolak-balik mengangkut penumpang karena kapasitasnya yang terbatas.

Saat menjemput penumpang rombongan kedua yang berjumlah sekitar 30 orang ini, bus tidak langsung jalan mengantar penumpang ke pesawat yang dimaksud.

Setidaknya, penumpang harus menunggu 15 menit sampai bus bergerak menuju pesawat.

Setelah sampai di depan pesawat, penumpang yang masih di dalam bus tersebut dibuat bingung karena pesawat ini malah tertutup pintunya.

Tangga untuk penumpang naik juga sudah disingkirkan. Penumpang pun mulai gelisah dan mengeluh.

Bus pun kembali menjauhi pesawat. Namun, tak lama kemudian, bus kembali ke dekat pesawat dan berhenti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com