Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Semrawut, Kabel-kabel Bawah Tanah di Jakarta Akan Ditata

Kompas.com - 12/02/2016, 16:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai tahun ini akan menata semua jaringan utilitas, baik kabel listrik, telepon, maupun serat optik, di seluruh Ibu Kota.

Caranya dengan membangun saluran khusus untuk jaringan utilitas di dalam tanah.

Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Ricky Janus mengatakan, pembangunan saluran khusus untuk jaringan utilitas efektif untuk mencegah pembongkaran badan jalan dan trotoar seperti yang selama ini sering terjadi.

"Pemasangan (jaringan) utilitas jalan di Jakarta selama ini kerap merusak fasilitas jalan. Karena itu, pembangunan saluran khusus untuk jaringan utilitas menjadi pilihan terbaik," kata Ricky di kantornya, Jumat (12/2/2016).

Menurut Ricky, saluran khusus untuk jaringan utilitas yang nantinya dibangun akan terpasang di kedalaman 2 meter dengan lebar 1,5 meter. Saluran ini nantinya akan dilapisi dengan beton.

Untuk tahap awal, manhole akan dibangun di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat; Terminal Rawamangun, Jakarta Timur; kawasan Blok M, Jakarta Selatan; kawasan Terminal Grogol, Jakarta Barat; dan kawasan Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Pembangunannya ditargetkan sudah bisa dimulai pada bulan April. Saat ini masih tahap lelang di e-catalogue," ujar dia.

Semrawutnya jaringan utilitas di Jakarta sudah kerap kali dikeluhkan, tak terkecuali oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Menurut Ahok, salah satu penyebab kemunculan genangan di Ibu Kota adalah kesemrawutan kabel serat optik.

Ia pun memperingatkan para pemilik jaringan serat optik untuk dapat merapikan kabel-kabel galian yang tertanam di bawah tanah.

"Kalau Jakarta banjir, Bapak Ibu jangan marahi saya, lho, marahi Anda sendiri. Di bawah tanah itu ada kabel Telkom, PLN, gas. Itu isi got, kabel Bapak Ibu semua," kata dia, saat penandatanganan nota kesepahaman kerja sama layanan nomor panggilan tunggal darurat, di Balai Kota, Kamis (11/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com