JAKARTA, KOMPAS — Puskesmas Penjaringan, Jakarta Utara, menemukan 10 pengidap HIV sepanjang Januari 2016.
Sekitar 90 persen pengidap adalah pekerja seks di Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, yang merupakan lokasi prostitusi yang telah lama ada di Penjaringan.
Sepanjang tahun 2015, Puskesmas Penjaringan mencatat 101 orang yang mengidap HIV, atau sekitar delapan orang setiap bulannya.
Meski telah mengidap HIV, pekerja seks tetap menerima pelanggan sehingga berpotensi besar menularkan virus.
"Untuk bulan ini (Februari), jumlahnya malah lebih tinggi, yakni 20 orang, meski baru di 10 hari pertama. Jumlah ini baru yang kami temukan saat melakukan dokling (dokter keliling) atau orang yang datang langsung ke puskesmas. Kami rasa jumlah riilnya jauh lebih dari itu, apalagi pengidap yang merupakan PSK (pekerja seks komersial) tetap beroperasi di Kalijodo," tutur Koordinator Layanan HIV/AIDS Puskesmas Penjaringan dr Intan Novita, Kamis (11/2).
Pada Rabu, petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di sekitar Kalijodo.
Kegiatan ini khusus menyasar waria yang sering beroperasi di bawah kolong tol. Dari total 32 orang yang diperiksa, sebanyak 9 orang positif HIV.
Menurut Intan, pengidap HIV terus meluas dan tak hanya terbatas PSK. Ibu rumah tangga hingga ibu hamil di wilayah Penjaringan juga tertular HIV, diduga dari suaminya.
"Untuk yang terjangkit, kami mewajibkan melakukan pemeriksaan dan pengobatan rutin. Sejak tahun 2014, ada 79 orang yang rutin berobat. Kami juga mewajibkan mereka cek darah setiap bulan sekali," kata Intan.
Lokasi prostitusi Kalijodo mencakup RT 001, RT 003, RT 004, RT 005, dan RT 006 di RW 005. Dari data kelurahan, ada 1.356 keluarga di RW ini, dengan 3.032 jiwa.
Di Jalan Kepanduan II, yang merupakan jalan inspeksi, berderet puluhan rumah dengan plang nama-nama kafe.
"Data yang ada, terdapat sekitar 50 kafe remang-remang di sana. Total PSK yang tercatat sekitar 150 orang, tetapi yang belum tercatat tentu masih banyak," kata Sekretaris Kelurahan Pejagalan Ichsan Firdausyi.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jakarta Utara Atma Sanjaya menuturkan, pengawasan dan pengendalian di lapangan tidak rutin.
Seharusnya, ada instansi yang rutin turun melakukan pengecekan di kafe atau tempat lainnya terkait pemeriksaan kesehatan. Data KPA Jakarta Utara, HIV/AIDS pada 2015 tercatat 390 kasus. (JAL)
---
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Jumat, 12 Februari 2016, dengan judul "Pekerja Seks Kalijodo Rawan Tertular HIV".