Menurut dia, Partai Nasdem bersikap terburu-buru dengan mendukung Ahok (sapaan Basuki).
"Nasdem jangan terburu-buru untuk mendukung Pak Ahok. Nanti ada anggapan bahwa Ahok akan lolos dari proses hukum yang dijalani," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (12/2/2016).
Proses hukum yang dimaksud Lulung adalah mengenai kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.
Menurut Lulung, Partai Nasdem seolah-olah sudah meyakini Ahok tidak terlibat sehingga berani mendukung.
"Dia seperti sudah lebih dulu tahu Ahok clear," ujar Lulung.
Dia pun berharap hal yang sama tidak segera terjadi di parpol lain, seperti PDI Perjuangan. Dia berharap PDI-P bisa lebih bersabar dalam menyatakan dukungan terhadap Ahok.
"PDI-P tunggulah sebentar, tunggu proses hukum karena saya yakin soal barter itu benar," ujar Lulung.
Partai Nasdem sudah mendeklarasikan dukungan kepada Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Hal ini sebenarnya sudah diwacanakan sejak tahun lalu.
Bahkan, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang kali pertama mengatakan hal itu.
Ahok dan Partai Nasdem pun memiliki hubungan khusus. Ahok merupakan salah satu pendiri ketika Nasdem masih berbentuk organisasi massa (ormas).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.