Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sejak Awal, Partai Politik Terlalu Meremehkan Teman Ahok"

Kompas.com - 15/02/2016, 11:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengatakan, semua partai politik tidak pernah memperhitungkan gerakan Teman Ahok sebelumnya.

Menurut dia, tidak ada yang mengira Teman Ahok mampu mengumpulkan fotokopi KTP untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju pada pilkada di Jakarta melalui jalur independen. (Baca: Ahok Yakin Ada Partai Selain Nasdem yang Akan Mendukungnya)

"Sejak awal, partai politik terlalu meremehkan Teman Ahok. Mereka pikir tidak akan bisa terkumpul KTP-KTP itu, tetapi ternyata bisa dan sekarang mereka kalang kabut," ujar Hasan ketika dihubungi, Senin (15/2/2016).

Hasan mengatakan, sejak awal, partai politik sudah merasa yakin bahwa Ahok (sapaan Basuki) akan memilih ikut parpol untuk maju lagi dalam Pilkada DKI.

Tidak pernah terpikir bahwa keputusan Ahok maju lewat jalur independen ternyata serius.

Akibatnya, partai politik berlomba-lomba memunculkan calon gubernur yang bisa mengimbangi Ahok.

Ada pula parpol yang memutuskan untuk mendukung Ahok menempuh jalur independen. (Baca: Partai Nasdem Siap Bantu Teman Ahok Kumpulkan KTP)

Bahkan, ada parpol yang sedang mendekati Ahok agar bersedia diusung partai pada Pilkada DKI 2017.

Semua kondisi ini, kata Hasan, terjadi karena Teman Ahok sudah mampu membuktikan keraguan partai politik selama ini.

"Ini dipicu Teman Ahok yang KTP-nya sudah mau 700.000-an. Kalau partai enggak bertindak, maka akan ketinggalan kereta. Kereta yang ditinggal malahan," ujar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com