Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Fortuner Kecelakaan Usai Minum Bir di Kalijodo, Warga Protes Disalahkan

Kompas.com - 15/02/2016, 14:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kalijodo menyatakan minuman keras yang dijual di kafe-kafe di sana tidak ada yang oplosan. Karena itu, warga menolak anggapan yang menghubungkan kecelakaan maut di Jalan Daan Mogot beberapa waktu lalu dengan keberadaan kafe-kafe di Kalijodo.

"Bir yang diminum legal dan sah, bukan bir oplosan. Kalau mau salahkan birnya, kenapa tidak pabrik birnya sekalian yang ditutup?" kata salah seorang warga, Leonard Eko, saat mendatangi Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016).

Leo tak membantah adanya praktik pelacuran di Kalijodo. Namun, ia menilai adanya pelacuran semata-mata karena tak sanggupnya negara menyediakan lapangan kerja yang laik. (Baca: Semalam di Kalijodo, Ditawari Minum dan Cewek...)

"Kalau ada pelacuran, itu semata-mata kegagalan negara dalam menyediakan lapangan kerja yang layak sehingga masyarakat berkreasi sendiri untuk memenuhi pangan dan sandangnya," ujar dia.

Meski mengakui adanya kafe dan praktik pelacuran, Leo membantah adanya praktik perjudian di Kalijodo. Ia pun menantang pihak-pihak yang menuding adanya perjudian untuk membuktikannya.

"Kalau ada perjudian? Tunjukkan kepada kami. Kami sudah 15 tahun tinggal di situ," kata dia.

Seperti diberitakan, dalam kecelakaan mobil di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, pada 8 Februari yang lalu, pengemudi mobil, Riki Agung Prasetio (24), mengaku baru pulang dari sebuah kafe dan karaoke di kawasan Kalijodo. Di sana, Riki mengaku menenggak minuman keras jenis bir putih. (Baca: Pengemudi Fortuner: Saya Menyesal ke Tempat Hiburan Malam di Kalijodo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com