Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2016, 06:01 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah Kalijodo menyedot perhatian banyak pihak. Salah satunya datang dari Ahmad Dhani, musisi yang baru saja mencalonkan dirinya sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Pentolan band Dewa 19 ini, memilih Kalijodo sebagai lokasi blusukan pertamanya setelah mendeklarasikan diri sebagai cagub. Selama satu jam di Kalijodo, Dhani melakukan berbagai aktivitas, mulai dari makan, ngopi, menggendong bayi hingga diskusi dengan warga.

Karena bukan petahana, Dhani tentu belum punya wewenang untuk mengubah kebijakan yang ada. Maka, Dhani pun lebih banyak mendengar keluhan warga. Mereka lebih banyak meminta untuk dilindungi agar penertiban Kalijodo berjalan tanpa kekerasan.

Dhani sempat berjanji akan menyiapkan 200 sampai 1000 pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk membantu mengamankan penertiban di Kalijodo.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya gaya pendekatan yang berbeda terhadap Kalijodo. Dirinya memilih untuk tidak datang ke Kalijodo.

Namun ia berupaya menyelesaikan masalah prostitusi, permukiman liar, kekerasan, dan perjudia di kawasan itu lewat kaki tangannya, seperti wali kota Jakarta Utara, wali kota Jakarta Barat, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.

"Ngapain saya ke Kalijodo? Lu mau nonton film kungfu?! He-he-he," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/2/2016).

Ahok bukanya lepas tangan. Ia tetap mempersiapkan banyak hal untuk warga Kalijodo. Mulai dari rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Marunda dan Pulo Gebang, penawaran alih profesi melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja sampai menjanjikan modal usaha bagi warga Kalijodo.

Ahok menyatakan akan segera menertibkan kawasan tersebut dan akan mengembalikannya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

Dhani menyetujui penertiban dan pengembalian fungsi jalur hijau di Kalijodo. Namun ia mempertanyakan urgensi kebijakan Pemprov DKI terkait hal itu.

"Memang ini jalur hijau dan masyarakat juga sudah sadar ini jalur hijau milik negara. Cuma kenapa kok hanya Kalijodo yang diserang? Kenapa jalur hijau yang lain tidak? Apa urgensi dari pengurusan Kalijodo? Kok harus sesegera ini sementara yang lainnya enggak?," kata Dhani dalam wawancara dengan Kompas TV di Kalijodo, Senin.

Dhani berharap Pemprov DKI bisa memberikan kehidupan yang lebih baik kepada warga Kalijodo yang terkena penggusuran.

Kompas TV Ahmad Dhani Kunjungi Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com