Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todongkan Pistol ke Polisi, Daeng Azis Pernah Divonis 3 Bulan Penjara

Kompas.com - 16/02/2016, 12:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh masyarakat Kalijodo, Abdul Azis alias Daeng Azis diketahui pernah ditangkap polisi setelah penertiban Kalijodo pada 2002.

Dalam bukunya yang berjudul Geger Kalijodo, Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, turut menceritakan sosok Daeng Azis.

Buku ini diterbitkan pada 2004 dan berisi hasil penelitian Krishna untuk studi pascasarjana di Program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.

Berdasarkan buku tersebut, Azis ditangkap setelah ia menodongkan pistol ke arah Krishna
ketika penertiban berlangsung.

Saat penertiban 2002 itu, Krishna menjabat sebagai Kapolsek Metro Penjaringan. (Baca: Cerita Daeng Azis dalam "Geger Kalijodo" Karya Krishna Murti).

Kemudian, kasus Azis ini dibawa ke pengadilan. Azis lalu dijatuhi vonis tiga bulan penjara.

"Secara jujur, saya kecewa dengan putusan pengadilan yang terlalu ringan atas orang yang telah melawan petugas dan hampir saja menimbulkan keributan dalam skala yang luas di Kalijodo," tulis Krishna pada halaman 54 buku Geger Kalijodo.

Dalam buku itu, Krishna tidak menyebut langsung nama Azis. Ia menyebut tokoh Kalijodo itu dengan nama Bedul.

Belakangan, Azis sendiri yang mengakui bahwa Bedul itu adalah dirinya. (Baca: Daeng Azis, "Penyelamat" Kalijodo dari Berbagai Rencana Penertiban).

Berdasarkan cerita Krishna dalam bukunya, penangkapan terhadap Azis dilakukan sehari setelah penodongan terhadap dirinya.

Azis ketika itu ditangkap oleh satuan reserse kriminal Polres Metro Jakarta Utara. Polisi mengamankan sepucuk FN merek Fagarmy berikut dua butir peluru dalam penangkapan Azis.

"Ia kami tangkap dengan dasar penganiayaan dan kepemilikan senjata api ilegal. Ini menunjukan kepada kelompoknya bahwa tidak bisa seseorang main hakim sendiri dan bergaya koboi menenteng senjata api," ujar Krishna pada halaman 52 Geger Kalijodo.

Penodongan pistol yang dilakukan Azis kepada Krishna terjadi usai bentrokan yang melibatkan kelompok Azis dan kelompok pesaingnya pada suatu malam di tanggal 22 Januari 2002.

Bentrokan berawal dari perkelahian yang menyebabkan tewasnya seseorang bernama Udin, yang diketahui sebagai adik Azis. (Baca: Ketika Daeng Azis Mencari Haji Lulung).

Usai penodongan, Azis diketahui sempat dibiarkan lari. Menurut Krishna, situasi saat itu tak mendukung pihak kepolisian untuk langsung meringkus Azis.

"Saya katakan, saya lebih mementingkan peredaman keadaan ketimbang menangkap Bedul saat itu juga," tutur Krishna dalam bukunya.

Kompas TV Daeng Aziz: Kenapa Baru Sekarang Direlokasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com