Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Enggak Sekolah, Disuruh Bu Guru ke Sini buat Ketemu Pak Ahok"

Kompas.com - 18/02/2016, 11:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang berbeda saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Berseri di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Kamis (18/2/2016) pagi ini.

Jika biasanya ibu-ibu yang mengerumuni Basuki dalam acara peresmian RPTRA, kali ini kebanyakan murid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kawasan Cengkareng yang datang ke lokasi peresmian.

(Baca: Ada Veronica Tan, Ibu-ibu Menteng Cuek Kerubuti Ahok)

Misalnya saja sekumpulan murid dari SD Negeri Cengkareng Timur 10 Pagi yang sudah tiba di RPTRA sejak pukul 06.30.

"Iya kita enggak sekolah. Dari kemarin disuruh Bu Guru datang ke sini buat ketemu Pak Ahok (Basuki)," kata seorang murid kelas 4 SDN Cengkareng Timur 10 Pagi, Elfina, Kamis (18/2/2016) pagi.

Mereka membawa bendera Merah Putih kecil yang terbuat dari plastik untuk menyambut kedatangan Ahok.

Menurut para murid, hanya siswa kelas IV dan V yang tidak sekolah dan datang ke peresmian RPTRA. (Baca: Ruang Baca di RPTRA Kembangan Dimanfaatkan oleh Anak-anak).

"Nanti seharian enggak sekolah. Harusnya hari ini mata pelajarannya IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, guru-gurunya juga ke sini dua orang," kata murid lainnya, Anida.

Meski demikian, Anida dan Elfina senang karena berhasil bersalaman dengan pria yang biasa dipanggil Ahok ini.

Mereka sebenarnya ingin berfoto bersama Ahok. Namun, mereka tidak membawa telepon seluler sehingga tidak bisa mengambil foto.

"Hari Senin baru ulangan harian, hari ini enggak ada ulangan. Jadi, kita enggak sekolah, tetap dihitung masuk," kata Elfina.

Selain itu, SD Negeri Cengkareng Timur 21 Pagi juga meliburkan siswanya yang datang ke peresmian RPTRA yang terletak depan SD tersebut. (Baca: Tembok Jebol di Tengah Hijaunya RPTRA Kembangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com