Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Pasukan Polisi ke Kalijodo, Krishna Murti Diprotes Seorang Wanita

Kompas.com - 19/02/2016, 02:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti ke Kalijodo, Kamis (18/2/2016) malam disambut protes.

Di tengah blusukan, seorang warga Kalijodo menemui Krishna. Wanita berinisial L itu bertanya alasan Krishna datang dengan membawa pasukan banyak.

Krishna menjelaskan, dirinya hendak menciptakan rasa aman masyarakat dari penjahat di Kalijodo.

"Di sini enggak ada penjahat, Pak. Saya dari kecil di sini enggak ada apa-apa," kata ibu L, kepada Krishna.

Krishna sempat berbicara dengan L dan menanyakan tentang keluarganya. Menurut L, ia lahir besar di Kalijodo dan tinggal bersama keluarga besarnya di sana.

"Sudah pindah belum?" tanya Krishna. "Belum," jawab L.

Krishna lantas bertanya, jika jadi ditertibkan, L akan pindah ke mana. Menurut L, ia tak akan pindah dan memilih bertahan di Kalijodo.

"Enggak ada rencana Pak. Saya enggak mau digusur," ujar L.

"Terus kalau enggak mau, ibu doang yang enggak mau. Dari tadi 20 orang (mau pindah)," kata Krishna.

L mengatakan, ia akan bertahan di Kalijodo dan membuat tenda.

Krishna akhirnya berpesan kepada L untuk hati-hati. Namun, L kembali curhat kalau anaknya yang berumur empat tahun sempat terinjak saat rombongan keliling Kalijodo.

"Siapa yang injek anak ibu ini? Anak ya tadi di mana?," tanya Krishna ke sekeliling rombongan.

L menjawab, kejadian terjadi saat berada di dalam pemukiman Kalijodo. Namun, tak ada saksi termasuk awak media yang mengaku melihat adanya anak kecil saat rombongan blusukan di dalam Kalijodo.

Krishna tak percaya dengan pengakuan L. "Ini kan jam 10 (22.00 WIB), saya jalan jam 10, anak ibu jam 10 di luar ngapain? Eh, siapa tadi yang ngelihat anak kecil?," tanya Krishna lagi.

"Enggak ada," jawab rombongan. "Ya hati-hati Bu ya," jawab Krishna, lalu bergegas pergi lagi.

Kompas TV Pemerintah Siapkan 2 Solusi Untuk Para PSK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com