Basuki mengatakan, dia tetap tidak akan melakukan dialog dengan warga.
"Enggak apa-apa mereka demo. Terus mau ngapain? Kamu mau dialog 2 tahun, 20 tahun, sama saja kok," ujar pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (19/2/2016).
Ahok mengatakan, demonstrasi dan dialog dengan warga tidak akan membuatnya menghentikan penertiban di Kalijodo.
Dia bahkan menantang warga untuk melakukan demo besar-besaran untuk membuktikan ucapannya.
"Sekarang saya ajak kalian kuasai Balai Kota, mumpung saya Gubernur. Terus kalau kalian saya usir dong. Saya kasih balik kapling? Enggak kan," ujar Ahok.
Sebab, penertiban pada umumnya memang mengambil tanah milik warga demi kepentingan umum.
Tanah yang dimiliki warga saja berhak diambil jika untuk kepentingan yang lebih besar lagi. Apalagi tanah negara yang dikelola masyarakat.
"Sekarang gini, misalnya pemerintah membutuhkan membuat jembatan atau dermaga yang enggak bisa pindah ke tempat lain, dalam UU Penguasaan Tanah, walau hak milik kamu saja, tetap kita ambil kok," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, penertiban ini harus dilakukan untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau di Jakarta. Sebab, jumlah ideal RTH di Jakarta begitu tinggi yaitu sekitar 30 persen. Kini, luas RTH di Jakarta bahkan tidak mencapai 10 persen.