JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan untuk menyiagakan petugas ketika hujan turun mengguyur Jakarta. Semua ruas jalan harus diawasi, terutama di underpass.
"Semua underpass, saya minta dikirim fotonya. Saya sudah bikin grup WhatsApp. Selain ada CCTV, petugas 24 jam juga harus cek kirim foto mana saja mesin pompa yang mati biar kami kirim pompa mobile. Saya enggak mau alasan lagi," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (1/3/2016).
Basuki tidak mau lagi peristiwa banjir yang merendam underpass Pasar Gembrong, Jakarta Timur, dan underpass Dukuh Atas, Jakarta Pusat, terulang kembali. Basuki menyebut pejabat terkait berkelit saat ditanya terkait banjir yang merendam di underpass Pasar Gembrong.
Alasan pertama ialah karena kabel pompa di sana digigit tikus sehingga Basuki langsung turun meninjau dan ingin mengetahui sebesar apa tikus yang dapat menggigit kabel pompa.
"Begitu saya datang ternyata bukan digigit tikus lagi, tetapi kabelnya terbalik. Saya tanya kenapa kabel terbalik, dia bilang pompanya habis diservis," kata Basuki.
Logikanya, setelah diservis, pompa itu diuji coba. Namun, pompa tidak bisa diuji coba karena hujan tak kunjung turun. Basuki pun kembali bertanya bagaimana dapat diketahui pompa rusak jika tidak pernah diuji coba.
"Dijawab kabel di atas kebakar karena ada yang bakar sampah. Ah ya sudahlah, pokoknya sekali lagi (underpass Pasar Gembrong banjir), awas kamu," kata Basuki. (Baca: Petugas PHL Jadi Pengawas Pompa untuk Sedot Genangan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.