"Ya enggak, tidak terkait," kata Agung saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2016).
Agung menjelaskan, anggota TNI AL itu kebetulan sedang beristirahat dalam perjalanan pulang, di dekat lokasi operasi Satnarkoba Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016).
Saat itu, sekitar pukul 20.30, para petugas dari Unit 3 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Timur pimpinan Ipda Maryono sedang memancing tersangka kasus narkoba jenis sabu, Edi Azis, di Jalan Raya Taman Mini.
Ketika Edi ditangkap, anggota Satnarkoba berpapasan dengan sebuah mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1220 KKS yang akan pergi dari lokasi, saat Edi ditangkap.
Anggota polisi menghentikan mobil. Namun, salah paham terjadi dan berujung pada baku tembak. Brigadir Satu Umar Seno Aji tertembak di paha.
Setelah baku tembak, akhirnya pria dari mobil Toyota Avanza itu berkomunikasi, mengatakan bahwa dia juga anggota, dari satuan TNI AL.
Belakangan, ia diketahui sebagai Kapten Laut Detasemen Intel Komando Armada Barat TNI AL Kapten Eko Wuryanto.
Umar menyebut, kejadian itu disebabkan kesalahan komunikasi. Anggota TNI AL itu mengira, anggota kepolisian adalah begal. Adapun polisi mengira, Kapten Eko terkait kasus narkoba yang sedang ditangani.
"Iya, miskomunikasi, kira-kira begitu," ujar Agung.
Dia menyatakan, dari mobil anggota TNI AL itu tidak didapati adanya narkoba. Anggota itu telah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom).
"Yang menangani Denpom," ujar Agung. (Baca: Anggota TNI AL dan Polisi Baku Tembak Dekat Taman Mini)
Polisi yang terluka dibawa ke RS Pondok Haji di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.