Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak Anggota TNI AL dengan Polisi Ternyata karena Salah Paham

Kompas.com - 02/03/2016, 12:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Agung menyatakan, anggota TNI AL yang baku tembak dengan anggota Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur di dekat Taman Mini tidak terkait kasus narkoba yang sedang ditangani.

"Ya enggak, tidak terkait," kata Agung saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2016).

Agung menjelaskan, anggota TNI AL itu kebetulan sedang beristirahat dalam perjalanan pulang, di dekat lokasi operasi Satnarkoba Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016).

Saat itu, sekitar pukul 20.30, para petugas dari Unit 3 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Timur pimpinan Ipda Maryono sedang memancing tersangka kasus narkoba jenis sabu, Edi Azis, di Jalan Raya Taman Mini.

Ketika Edi ditangkap, anggota Satnarkoba berpapasan dengan sebuah mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1220 KKS yang akan pergi dari lokasi, saat Edi ditangkap.

Anggota polisi menghentikan mobil. Namun, salah paham terjadi dan berujung pada baku tembak. Brigadir Satu Umar Seno Aji tertembak di paha.

Setelah baku tembak, akhirnya pria dari mobil Toyota Avanza itu berkomunikasi, mengatakan bahwa dia juga anggota, dari satuan TNI AL.

Belakangan, ia diketahui sebagai Kapten Laut Detasemen Intel Komando Armada Barat TNI AL Kapten Eko Wuryanto.

Umar menyebut, kejadian itu disebabkan kesalahan komunikasi. Anggota TNI AL itu mengira, anggota kepolisian adalah begal. Adapun polisi mengira,  Kapten Eko terkait kasus narkoba yang sedang ditangani.

"Iya, miskomunikasi, kira-kira begitu," ujar Agung.

Dia menyatakan, dari mobil anggota TNI AL itu tidak didapati adanya narkoba. Anggota itu telah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom).

"Yang menangani Denpom," ujar Agung. (Baca: Anggota TNI AL dan Polisi Baku Tembak Dekat Taman Mini)

Polisi yang terluka dibawa ke RS Pondok Haji di Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com