Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi PSK Lokalisasi Dadap Tahu Bakal Ditertibkan

Kompas.com - 04/03/2016, 05:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com – Sejumlah perempuan pekerja seks di lokalisasi Dadap Cheng In menuturkan tahu soal rencana penggusuran pada akhir Mei 2016 mendatang.

Mereka juga tahu tanah di sana adalah tanah negara, sehingga jika digusur kemudian, mereka tidak akan mempermasalahkan hal itu.

“Ini kan tanah ilegal, ya. Kalau digusur ya sudah, mau gimana lagi. Kan ada Undang-undangnya,” kata salah satu pekerja seks, Mini (bukan nama sebenarnya) kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016) malam.

Perempuan lainnya, Tanti (bukan nama sebenarnya), juga tahu kabar penggusuran lokalisasi Dadap yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

Tanti menyesalkan hal tersebut karena dia baru saja bekerja di sana selama lima hari. Sebelumnya, Tanti bekerja sebagai pelayan di sebuah bar wilayah Bandung, Jawa Barat.

“Kalau bisa sih jangan (digusur). Nanti saya harus cari pindahan lagi, enggak tahu mau pindah ke mana,” ucap Tanti.

Lokalisasi Dadap dipenuhi oleh kafe dangdut dan warung kelontong serta rumah makan berbentuk tenda di sekitarnya. Pada malam hari, kehidupan di lokalisasi Dadap semakin ingar-bingar, dengan musik dangdut dan house music dari speaker berukuran besar di dalam kafe.

Tempat sepanjang satu kilometer lebih ini juga dipenuhi oleh pedagang gerobak di sisi kiri dan kanan jalan.

Di tengah kawasan lokalisasi, juga ada pos-pos yang ditempati oleh beberapa pria berseragam hansip dan pos bertuliskan Pemuda Pancasila.

Pemerintah Kabupaten Tangerang sampai saat ini, masih dalam tahap pendataan tempat dan warga di sana.

Rencananya, setelah digusur, bekas lokalisasi Dadap akan diubah menjadi taman, masjid, dan pusat kuliner hidangan khas laut atau seafood, dengan konsep tempat berbentuk seperti hanggar pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com