Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-keputusan Ahok Maju Jalur Independen, Megawati Panggil Djarot dan Prasetio

Kompas.com - 07/03/2016, 22:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Malam ini, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri memanggil sejumlah petinggi partai di tingkat DPD dan DPP, di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Senin (7/3/2016) malam.

Petinggi yang dipanggil adalah Sekretaris DPD PDI-P DKI Prasetio Edi Marsudi, Wasekjen PDI -P Eriko Sotarduga, dan Ketua DPP bidang organisasi Djarot Syaiful Hidayat.

Pemanggilan tersebut dilakukan setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan untuk maju lewat jalur independen.

Pantauan Kompas.com, mobil Prasetio yang juga merupakan ketua DPRD DKI itu terparkir di depan rumah Mega.

Kehadiran Djarot dalam pertemuan itu dipastikan ketika mobil yang biasa digunakan Djarot, keluar dari rumah Mega. Hal itu pun dibenarkan oleh Prasetio yang keluar dari rumah Mega sekitar pukul 21.25 WIB.

"Ibu memanggil ya kami datang. Tadi ada saya, Pak Djarot, dan Pak Eriko saja," ujar Prasetio.

Prasetio mengakui mereka semua datang untuk membicarakan Pilkada DKI 2017 bersama Megawati. Prasetio mengatakan, Mega telah menginstruksikan kepada mereka untuk memperkuat konsolidasi internal partai.

"Kata ibu konsolidasi memperkuat barisan," ujar Prasetio. (Baca: Ahok Masih Ingin Tunggu PDI-P, Teman Ahok Tak Sanggup)

Namun, Prasetio tidak mengatakan secara spesifik apakah pertemuan mereka terkait dengan keputusan Ahok hari ini. Dia juga tidak tahu apa pendapat Mega mengenai keputusan yang dibuat Ahok hari ini.

"Saya enggak berani nanya gitu, bos. Tadi itu normatif saja membicarakan rakorbid (rapat koordinasi bidang), makan pempek dan ngobrol juga sama Pak Djarot," ujar dia.

Kompas TV Ahok Putuskan Ikut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com