Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Emosi, Saya Bisa Tembak Orang!

Kompas.com - 10/03/2016, 19:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan kecewa dengan kinerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP).

Penyebabnya, instansi tersebut hanya bisa menggaet 400 pedagang kaki lima (PKL) sebagai PKL binaan dalam kurun waktu tiga tahun.

"Saya sudah ngomongin sejak 2013. Kalau orang bilang saya tidak sabar, saya sabar betul. Masa, ini yang baru daftar cuma ratusan PKL, seharusnya ratusan ribu, dong," kata Ahok saat menutup acara Grand Kickoff #KAKI5JKT, di Balai Kota, Kamis (10/3/2016).

Ia pun menyalahkan kinerja para pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas KUMKMP yang menurut dia lamban. Padahal, Dinas KUMKMP memiliki jumlah PNS yang cukup banyak.

"Saya kesal sebetulnya. Kalau saya emosi, saya bisa nembak orang sebetulnya. Tanya saja sama anak-anak magang, mereka bilang gubernur ini sabar orangnya. Kenapa? Geregetan, lambat sekali PNS," ujar Ahok.

Ia menduga, lambannya kinerja Dinas KUMKMP dalam menggaet PKL binaan disebabkan masih adanya oknum-oknum PNS yang menjadi mafia dan memperdagangkan lapak PKL di lokasi binaan.

Menurut Ahok, oknum-oknum tersebut meminta uang dari PKL untuk lapak yang seharusnya gratis. Ia berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut. Jika nantinya terbukti ada PNS yang terlibat memperdagangkan lapak PKL di lokasi binaan, Ahok memastikan, ia akan langsung memecat PNS tersebut.

"Oknum jual satu kios Rp 25 juta. Mereka udah pada lupa kalau saya orangnya gampang ditemuin. Kalau tidak lewat SMS, tinggal cegat saya turun dari mobil (di depan Balai Kota)," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com