JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan, banjir di Ibu Kota tidak akan berlangsung lebih dari satu hari.
Sebab, menurut Basuki, semua saluran air di Jakarta sudah dikeruk sehingga air yang berasal dari daerah hulu hanya melintas ke hilir. (Baca: Rangkaian Penyebab Banjir di Jakarta Menurut Ahok ).
"Saya bilang Jakarta masih akan banjir untuk daerah selatan dan timur, tetapi memang saya bilang banjirnya dia enggak lebih dari satu hari kalau hujan berhenti. Karena air cuma numpang lewat yang penting aliran tengah dan utara beres," kata Basuki di Gedung RMCI, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3).
Basuki menambahkan, masih banyak sungai yang harus dinormalisasi.
Sebab, beberapa sungai lebarnya sudah berkurang dari semula 20-60 meter, menjadi 5-6 meter saja.
"Nanti semua akan kami normalisasi. Ini ibarat gelas kamu ditumpahin air enggak cukup tapi kalau daerah tengah aman kecuali pompa mati," ucapnya.
Menurut Basuki, banjir akan diperparah jika terjadi rob di Jakarta Utara karena 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut.
Untuk itu, pihaknya akan membangun tanggul National Capital Integrated Coastal Development Masterplan (NCICD) tipe A.
"40 persen wilayah Jakarta itu di bawah laut, jadi saat laut lagi pasang air ngga mau keluar. Makanya tahun ini, bulan depan, saya mau groundbreaking bikin tanggul. Kita namakan NCICD A. Tanggul setinggi 3,8 meter di Cilincing-Tanjung Priok lebarnya 20 meter, sekalian bikin jalan," paparnya.
Dia juga optimistis Ibu Kota terbebas dari banjir setelah bangunan yang berada di atas saluran, bantaran sungai, dan waduk ditertibkan.
Basuki menegaskan tidak akan tebang pilih dalam menertibkan bangunan di atas saluran air, bantaran sungai dan waduk. (Baca juga: Ciliwung Meluap, Lima Kecamatan di Jaksel dan Jaktim Kebanjiran).
Sebab, keberadaan bangunan tersebut selama ini membuat aliran air terhambat dan mengurangi volume air yang bisa tertampung.
Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini juga mengatakan bahwa genangan di sejumlah wilayah seperti Bukit Duri, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang, Kemang dan Mampang terjadi lantaran proyek sodetan dan sheetpile di Sungai Ciliwung belum selesai dikerjakan.
"Kampung Melayu dan Bidara Cina bisa diatasi kalau sodetan beres," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.