Sebelumnya, mereka telah berdiskusi dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah untuk menyalurkan aspirasi soal Uber dan Grab.
Sebelum mereka berangkat, Kepala Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) Cecep Handoko bersama dengan Andri dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo sempat menyampaikan orasi di atas mobil komando kepada sopir taksi yang berdemo.
"Saya sudah berdiskusi dengan Kadishub. Saya ajak dia ke sini dan kita akan bareng-bareng ke Istana dengan Pak Kadis Perhubungan, berdemo bersama kita," ujar Cecep, Senin (14/3/2016).
Pernyataan tersebut mendapat sambutan tepuk tangan riuh dari para pendemo.
Andri menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI sepakat bahwa peraturan harus ditegakkan.
"Makanya, kami dibantu oleh polisi akan melakukan penertiban selama mereka belum berbadan hukum," ujar Andri.
Andri mengatakan, dia akan ikut bersama pendemo dan membantu berkomunikasi dengan pihak terkait, khususnya soal penutupan aplikasi yang mereka tuntut. Sebab, dalam hal penutupan aplikasi, Pemprov DKI tidak memiliki wewenang untuk itu.
"Terkait penutupan aplikasi, itu bukan kapasitas pemda. Kami dengan PPAD akan lakukan dialog kepada perwakilan Kemenkominfo untuk menyalurkan aspirasi Bapak-bapak supaya masalah ini cepat teratasi. Itu yang paling penting," ujar Andri.
Dari pihak kepolisian, Kapolres Metro Jakpus Kombes Hendro Pandowo berjanji akan mengawal aksi demo ini hingga selesai.
"Polisi akan mengawal dan mengamankan kalian melakukan aksi. Rekan-rekan sopir taksi akan kami kawal," ujar Hendro.