Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Naik Mobil Dinas, Ngapain Beli Mobil Pribadi

Kompas.com - 15/03/2016, 20:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak memiliki mobil pribadi. Oleh karenanya, dia tidak melaporkan harta bergerak berbentuk transportasi dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Memang dari dulu mobil saya ada di PT. Saya enggak pernah beli mobil pribadi dari dulu, ada satu mobil sudah saya jual," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (15/3/2016).

Sebagai kepala daerah, Basuki mengaku memiliki berbagai keuntungan. Salah satunya adalah mendapat kendaraan dinas. Saat ini, Basuki menggunakan mobil dinas bermerek Toyota Land Cruiser berpelat nomor B 1966 RFR.

"Naik aja mobil dinas, dari Pemda. Ngapain beli mobil? Rugi dong, penyusutan," kata Basuki.

Di sisi lain, Basuki menyebut pelaporan harta kekayaan melalui LHKPN wajib dilakukan. Setiap pejabat, kata dia, harus rutin melaporkan harta kekayaannya. Baik ketika dilantik maupun turun jabatan.

"Makanya saya termasuk yang rajin laporkan LHKPN tiap tahun. Wagub berhenti naik ke Gubernur lapor LHKPN, (Gubernur) sudah jalan setahun lapor (LHKPN)," kata Basuki.

Basuki memperbarui laporan harta kekayaannya pada 21 November 2014. Berdasarkan data yang diakses dari situs acch.kpk.go.id, total harta kekayaan Basuki yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebesar Rp 21.302.079.561 dan 3.749 dollar AS.

Kekayaan Basuki yang dilaporkan ialah harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang totalnya senilai Rp 15.050.480.000. Tanah dan bangunan sebanyak 13 petak itu tersebar di Belitung Timur dan Jakarta Utara. Sementara itu, harta bergerak berupa transportasi, nihil.

Basuki juga melaporkan logam mulia senilai Rp 650 juta yang didapat dari hasil sendiri dan hibah. Adapun surat berharga dari investasi yang dilaporkan Basuki senilai Rp 2,595 miliar.

Selain itu, giro dan setara kas lainnya yang tercantum sebesar Rp 2.939.592.240 dan 3.749 dollar AS. Ahok juga ada piutang berbentuk pinjaman uang sebesar Rp 67.008.321. (Baca: Maju lewat Jalur Independen, Ini Harta Kekayaan Ahok yang Dilaporkan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com