Eva menyayangkan Basuki alias Ahok yang mengikuti permintaan relawan Teman Ahok untuk meninggalkan Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon wakil gubernur dan menggantinya dengan Heru Budi Hartono untuk maju secara independen.
"PDI-P tidak meninggalkan Ahok. Ahok yang ninggalin PDI-P, tidak mau daftar sesuai SOP. Terlebih lagi, Ahok minta PDI-P nurut syarat Teman Ahok supaya Djarot keluar dari PDI-P, atau PDI-P harus terima Heru," kata Eva melalui keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (16/3/2016) siang.
Pada awal rencana untuk maju lagi sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, Ahok memang masih membuka kemungkinan bagi partai politik untuk mengusungnya. Namun, seiring berjalannya waktu, relawan Teman Ahok, yang sudah mengumpulkan data KTP warga Jakarta sebagai bentuk dukungan, memikat hati Ahok.
Setelah bertemu dengan perwakilan relawan Teman Ahok, Ahok memutuskan maju secara independen. Sebelumnya, Ahok mengaku masih ingin maju dalam Pilkada DKI Jakarta bersama wakilnya saat ini, Djarot.
Djarot dipilih Ahok ketika dirinya naik dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden RI pada 2014.
Waktu itu, Djarot menyambutnya dengan tangan terbuka, bahkan mengungkapkan kecocokannya dengan visi dan misi Ahok untuk memimpin Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.