Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Adhyaksa: Rekomendasi Kami Bukan untuk Tepis Isu SARA

Kompas.com - 17/03/2016, 17:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Eksponen Muda Lintas Iman (EMLI) yang mengaku mendukung bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault membantah sengaja merekomendasikan 12 figur dari kalangan Kristiani untuk mendampingi Adhyaksa sebagai bakal calon wakil gubernur.

Pihak EMLI mengaku, ke-12 nama tokoh dari kalangan Kristiani itu dipilih melalui riset terbatas berbasis informasi dari media massa.

"Bukan buat menepis isu Pak Adhyaksa ini 'anti-Kristen' seperti yang ramai orang bully di sosmed. Kami memang pilih nama-nama yang dianggap bisa mendampingi Pak Adhyaksa dan mewakili semangat pemimpin yang nasionalis religius," kata perwakilan EMLI, Viktus Murin, kepada pewarta di fX Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).

Baca: Ini Isi Pembicaraan dengan Ahok yang Buat Adhyaksa Di-"bully" Habis-habisan

Viktus menjelaskan, kelompok EMLI sendiri memiliki anggota dari berbagai agama dan kepercayaan. Mereka sengaja mendukung Adhyaksa karena dinilai sebagai sosok yang nasionalis dan pluralis.

Hal itu dianggap sebagai modal awal yang sesuai dengan kriteria pemimpin di Jakarta, di mana warganya sangat majemuk. Keduabelas nama tokoh yang diusulkan EMLI adalah Melchias Markus Mekeng (politisi/pemikir ekonomi), Benny Mamoto (purnawirawan perwira tinggi Polri), Gorys Mere (purnawirawan perwira tinggi Polri), dan Alex Retraubun (akademisi/mantan Wakil Menteri Perindustrian).

Selanjutnya adalah Natalius Pigai (Komisioner Komnas HAM), Johnson Panjaitan (pegiat hukum dan HAM), Garin Nugroho (sineas), Bakti Nendra Prawiro (pengusaha), Jerry Sambuaga (akademisi), Sri Adiningsih (akademisi), Alida Guyer (pengusaha), serta Eka Sari Lorena Surbakti (pengusaha).

Mendapatkan rekomendasi itu, Adhyaksa berterima kasih dan menuturkan untuk segera menghubungi mereka dan mengkomunikasikan niatnya untuk sama-sama maju dalam pilgub DKI Jakarta 2017.

"Saya hubungi dulu orang-orangnya. Kan, belum tentu dia mau. Komunikasi dulu saja. Beberapa dari 12 nama itu sudah ada yang saya kenal," tutur Adhyaksa.

Adhyaksa sempat di-bully oleh netizen karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan Adhyaksa berbicara dirinya akan menang dalam pilgub kalau dia seorang Muslim.

Hal itu membuat Adhyaksa seolah-olah orang yang anti terhadap agama di luar Islam.

Padahal, yang ingin disampaikan Adhyaksa sebenarnya adalah agar Basuki dapat menjalin komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh agama di Jakarta.

Menurut Adhyaksa, karena sebagian besar warga Jakarta beragama Islam, maka Basuki perlu menjalin komunikasi yang baik dengan mereka sembari menjadi contoh pemimpin yang menjunjung tinggi kerukunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com