JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, permasalahannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah tidak lagi menggandeng Djarot Saiful Hidayat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Djarot merupakan kader PDI-P. Menurut Basuki, PDI-P kecewa karena dia tidak lagi menggandeng kader partai pengusungnya pada Pilkada 2012 tersebut.
"(Hubungan) saya kalau sama PDI-P baik-baik saja kok. Cuma masalahnya, Pak Djarot enggak berani ikut kami saja (maju independen bersama Teman Ahok). Sekarang beberapa teman di PDI-P merasa, kok saya maju enggak mengajak orang PDI-P, itu saja masalahnya begitu loh," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (17/3/2016) malam.
Adapun beberapa kader PDI-P yang kecewa dan merasa ditinggalkan Ahok ialah seperti Eva Kusuma Sundari serta Andreas Hugo Pareira. Basuki mengaku sudah berteman lama dengan Eva maupun Andreas.
"Saya sama Bu Eva dekat, dekat banget di DPR RI, saya lama juga di sana. Pas ketemu sama Pak Andreas juga baik-baik saja," kata Basuki. (Baca: Anggap Ahok Punya "Sponsor" Gila-gilaan, PDI-P Dukung Syarat Calon Perseorangan Diperberat)
Eva sebelumnya merasa Ahok telah melupakan berbagai jasa PDI-P saat mengusungnya pada Pilkada DKI 2012. Ia kecewa Ahok lebih memilih jalur independen bersama relawan pendukungnya, Teman Ahok.
Menurut Eva, Ahok kini lebih memercayai orang yang baru dikenalnya. (Baca: Ahok Ibaratkan Hubungannya dengan PDI-P seperti Cinta Bertepuk Sebelah Tangan)
"Ini bukan soal ambisi, ini soal saya takut kepercayaan anak muda yang hilang. Mereka (Teman Ahok) kan orang-orang yang percaya demokrasi, tetapi tidak percaya kepada parpol. Nah, saya lebih baik memenangkan mereka untuk percaya kalau masih ada politisi dan birokrat yang baik," kata Basuki.
"Kalau misalnya saya dapat kepercayaan dukungan partai, mereka kan otomatis jadi percaya parpol. Nah, kalau percaya parpol, lengkaplah kepercayaan rakyat kepada institusi. Jadi, demi kepentingan yang besar ini, saya tembus risiko yang besar ini," kata Basuki. (Baca: Anggap Ahok Punya "Sponsor" Gila-gilaan, PDI-P Dukung Syarat Calon Perseorangan Diperberat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.