Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok: Kalau Ada Bukti Agenda Tersembunyi, Silakan Tunjukkan...

Kompas.com - 18/03/2016, 13:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menjawab pertanyaan yang beredar mengenai hubungan mereka dengan konsultan politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi.

Amalia mengatakan, Hasan memang merupakan donatur pertama mereka yang memberikan uang sebesar Rp 500 juta.

Setahu Amalia, uang tersebut bukan seluruhnya uang pribadi Hasan, melainkan hasil patungan dengan beberapa orang yang juga merupakan senior mereka di Jakarta Baru.

Amalia mengatakan, Hasan Nasbi sudah seperti mentor bagi mereka.

"Bagaimanapun, sebagai orang di Jakarta Baru, kami belajar dari Bang Hasan (dari) Cyrus Network. Kami bisa seprofesional ini ya diarahkan oleh dia."

"Sebagai senior, kalaupun dia bantuin kami, ya wajar, dong? Kami juga enggak nolak kok kalau dibilang murid Hasan Nasbi," ujar Amalia di Sekretariat Teman Ahok di Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Jumat (18/3/2016).

Amalia juga ternyata pernah magang di Cyrus Network. Dia mengaku mendapat ilmu untuk mengelola komunitas relawan juga dari lembaga tersebut.

Amalia merasa bingung dengan orang-orang yang mempersoalkan uang yang diberikan Hasan. Dia merasa bingung apa yang ditakutkan dari orang yang menyumbang untuk Teman Ahok.

Mengenai pertanggungjawabannya, Amalia mengaku siap menanggung. Donasi Rp 500 juta itu juga bukan atas nama lembaga.

"Menurut saya aneh kalau orang hari ini melihat ada agenda di balik agenda. Kalau ada bukti agenda tersembunyi itu, ya sudah tunjukin saja. Lagi pula, kami juga enggak tutupin kalau memang kami dibantu Bang Hasan Nasbi," ujar Amalia.

Bahkan, Amalia juga tidak membantah bahwa markas yang mereka gunakan saat ini bersebelahan dengan Cyrus Network. Markas ini juga merupakan bantuan dari Hasan.

"Jadi, Bang Hasan sudah sewa rumah untuk jangka panjang. Harusnya, ini untuk gudang; dan memang kosong, kan? Makanya, rumah ini kami pakai, itu pun lantai bawah saja. Di atas itu ada komunitas lain," ujar Amalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com