Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nachrowi: Namanya yang Benar Ahok apa Aceng, Nih?

Kompas.com - 19/03/2016, 12:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli menyatakan, partainya belum menentukan calon gubernur yang akan diusung pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Menurut dia, penentuan cagub akan melalui proses penjaringan, dan keputusannya ada di majelis tinggi partai.

Saat proses penjaringan, Nachrowi menyebut, akan ada sejumlah kriteria yang nantinya akan dipertimbangkan dari seorang tokoh.

Salah satunya adalah latar belakang tokoh yang bersangkutan. Ia kemudian mencontohkan dua tokoh, calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan salah satu bakal calon gubernur, Sandiaga Uno.

"Sandiaga Uno, padahal di tengahnya ada Salahuddin. Makanya, akta kelahirannya mesti dicek. Sebab, bisa saja itu bodong. Bener enggak ada Sandiaga? Ahok apa Aceng nih yang bener?" kata Nachrowi saat membuka acara bertajuk "Diskusi Rakyat Jakarta: Kriteria Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta", di Kantor DPC Partai Demokrat Jakarta Utara, Sabtu (19/3/2016).

Selain itu, beberapa kriteria yang ia sebut akan jadi pertimbangan adalah pemahaman soal sistem pemerintahan, berpengalaman dalam organisasi, dan berkemampuan finansial.

Khusus yang terakhir, Nachrowi menyebut, nantinya Partai Demokrat akan melihat penghasilan calon yang akan diusung.

"Gajinya berapa, kalau gaji cuma dua tiaw (juta) gimana mau jadi gubernur karena ntar pegang duit Rp 72 triliun. Kalau gaji cuma Rp 5 juta, ntar habis duitnya," ujar dia.

"Calon gubernur kan harus menjual visi dan misinya ke masyarakat. Pemilih aja sekarang ada berapa? Tujuh juta masyarakat. Jelasin visi dan misi kan enggak gratis. Aqua aja perlu berapa?" kata mantan calon wakil gubernur ini.

Terakhir, Nachrowi menyebut, kriteria yang akan jadi pertimbangan bagi Partai Demokrat adalah kesehatan, tidak hanya fisik, tetapi juga mental.

"Jangan sampai nanti dia sakit-sakitan. Dua hari ngantor, tiga hari di rumah sakit. Kan kasihan rakyat. Terus, jangan sampai dia kena narkoba," kata Nachrowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com