JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Senior Public Relation PT PLN Agung Murdifi belum mengetahui penyebab sedikitnya penghematan penggunaan listrik di Jakarta saat Earth Hour 2016. Namun, dia menduga hal ini akibat adanya ekuinoks yang diperkirakan berlangsung hari ini.
"Hal ini kemungkinan karena temperatur suhu agak naik dan kering karena sudah agak mendekati waktu ekuinoks," ujar Agung ketika dihubungi, Minggu (20/3/2016).
Agung mengatakan, ekuinoks merupakan waktu ketika matahari berada lebih dekat dengan bumi. Temperatur udara diperkirakan naik akibat hal ini dan berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan listrik oleh masyarakat.
Meski demikian, kata Agung, dia belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai fenomena ini. Ekuinoks sebagai penyebab kecilnya penghematan listrik saat Earth Hour pun baru sebatas dugaan saja.
"Jadi ini mungkin lho, tapi yang jelas tidak ada penurunan jumlah pemakaian listrik," ujar Agung.
Agung mengatakan, penggunaan listrik di Jakarta tadi malam, pukul 20.30 WIB-21.30 WIB, adalah sebesar 3.891 megawatt. Beban tersebut tidak jauh berbeda dengan beban listrik pekan lalu, Sabtu (12/3/2016).
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Yuli Hartono mengatakan, penghematan pemakaian listrik di Jakarta saat Earth Hour juga tidak banyak, yaitu hanya 148 megawatt. Earth Hour 2016 dilaksanakan tadi malam pada pukul 20.30 WIB-21.30 WIB.
Saat Earth Hour, seharusnya warga mematikan listriknya selama satu jam. Di Jakarta sendiri, ada enam lokasi yang listriknya dipadamkan oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu Balai Kota DKI Jakarta, Monumen Nasional, Patung Arjuna Wiwaha, Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pemuda, dan kantor pengelola gedung di segitiga Monas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.