Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishubtrans Cairkan Panasnya Demo, Sopir KWK Batal Temui DPRD DKI

Kompas.com - 22/03/2016, 12:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah kembali meladeni tuntutan para pendemo.

Setelah meladeni tuntutan sopir taksi, Andri naik mobil komando dan menjawab seluruh tuntutan ratusan sopir Koperasi Wahana Kalpika (KWK).

Mereka menuntut empat hal, yakni pencabutan surat edaran Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) tentang penghapusan izin trayek, setop penangkapan dan pengandangan, pemberantasan tranportasi ilegal, serta revisi Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang pembatasan usia angkutan umum, maksimal 10 tahun.

Percakapan antara Andri dengan Ketua Umum KWK La Ode Djeni Hasmar berlangsung cair. Andri berdiri bersama para anak buahnya di Dishubtrans DKI di atas mobil komando berhadapan dengan pengurus KWK, operator, serta sopir yang juga berorasi di atas mobil komando.

"Mohon maaf, sebenarnya enggak pantas demonstrasi. Tapi karena ini menyangkut hajat orang banyak, kita harus menyampaikan ini semua," kata La Ode dalam orasinya, di depan Balai Kota, Selasa (22/3/2016).

Kemudian Andri mengawali orasinya dengan cara berbeda. Dia menyapa La Ode yang sudah lama ia kenal.

"Yang terhormat Haji La Ode, Ketua Umum KWK yang merupakan orang tua saya. Masa anaknya kagak merespons aksi bapaknya," kata Andri dengan logat khas Betawi-nya.

Suasana demo yang awalnya panas di tengah teriknya matahari langsung mencair mendengar seruan santai Andri tersebut.

Andri menyampaikan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menciptakan layanan transportasi yang baik, aman, nyaman dan mensejahterakan sopir angkutan umum itu sendiri.

Kemudian, ia berterima kasih kepada para sopir KWK karena tidak bertindak anarkis yang merugikan orang lain.

"Anda tidak merusak angkutan umum dan kendaraan lain, itu namanya jempol, top," kata Andri.

Ratusan sopir KWK kembali bersorak ketika Andri meminta mereka tidak mengetem sembarangan. Jika sopir KWK tidak ngetem, maka tidak akan ada pengandangan.

"Yang mau memperpanjang izin trayek silakan perpanjangan dengan rekomendasi dari saya. Kapan waktunya? Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus," kata Andri yang disambut sorak sorai sopir KWK.

Andri pun berjanji akan mengikuti rapat anggota tahunan KWK pada Kamis (24/3/2016) mendatang.

Selain itu, ia juga meminta pembentukan tim yang terdiri dari unsur KWK, Dishubtrans, dan Organda untuk rekomendasi perpanjangan izin trayek.

"Yang paling penting semua pelayanan masyarakat betul-betul menaati peraturan yang berlaku. Karena Anda ini membawa masyarakat yang punya anak dan istri."

"Kalau Anda nyetirnya enak dan selamat, kan enggak cuma dapat rezeki tapi juga dapat pahala. Ayo sekarang bubar, layani lagi masyarakat dengan baik," kata Andri menutup orasinya.

Setelah mendengar pernyataan Andri, ratusan sopir KWK yang awalnya berniat mengadu ke DPRD DKI pun urung melaksanakan niatnya.

"Kami putuskan tidak melanjutkan aksi ke DPRD, karena maksud kami sudah dipahami," kata La Ode melalui pengeras suara.

Sekitar pukul 11.10, mereka membubarkan aksi dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com