Pada Selasa (22/3/2016) ini, ribuan sopir taksi melakukan aksi demonstrasi di sejumlah titik di Jakarta untuk menuntut agar angkutan umum berbasis aplikasi ditutup.
"Sebelum kegiatan, sudah ada komunikasi dengan bagian intelijen. Mereka sepakat untuk tidak akan anarkistis," kata Moechgiyarto, di Kompleks Parlemen, Selasa.
"Kalau melakukan pelanggaran hukum, akan kami tindak tegas," lanjut dia.
Sejauh ini, menurut dia, belum ada informasi adanya aksi anarkistis yang dilakukan para sopir taksi, baik berupa sweeping maupun perusakan terhadap taksi yang tetap beroperasi secara normal.
Ia mengatakan, dari pantauan udara yang dilakukan kepolisian, demonstrasi masih berlangsung kondusif.
"Saya tadi dari Bandung ada kegiatan di sana. Waktu saya putar, tidak melihat hal itu (aksi anarkistis)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.