JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut, banyak anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berpikir bahwa dirinya tidak akan datang ke acara peluncuran buku Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat di Gedung Arsip Nasional, Rabu (23/3/2016) malam.
Oleh karena itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sempat menyampaikan keheranannya ketika Ahok menghadiri acara itu.
"Orang PDI-P berpikir, saya pasti enggak berani datang, walapun Bu Mega undang. Itu kan kayak sarangnya PDI-P begitu," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (24/3/2016).
Ahok juga menyebut, ada pihak yang memberi informasi kepada Megawati bahwa dirinya tidak akan menghadiri acara tersebut.
"Terus aku dengar, enggak tahu benar atau tidak, Bu Mega berpikir saya diajak Pak Jokowi ke Kalimantan. Jadi, saya enggak bisa hadir," kata Ahok. (Baca: Ketika Megawati Menyindir dan Ahok yang Garuk-garuk Kepala)
Ahok tiba pada acara tersebut sekitar pukul 19.00 atau saat acara sudah dimulai. Ahok mengatakan, awalnya ia diposisikan satu meja dengan Megawati. Namun, Mega dan Ahok akhirnya berada di meja yang berbeda.
Ahok duduk bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, serta Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Kemudian, Megawati satu meja bersama Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, serta mantan Kepala BIN, Hendropriyono.
"Tadinya kan saya dikasih satu meja sama Bu Mega sebetulnya. Cuma datang telat, ada urusan (di Balai Kota). Jadi, saya ngomong ke Bu Mega, Bu Mega tolong bilangin ke orang PDI-P, Ahok itu jantan dan berani!" kata Ahok.