JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghapus sistem three in one di jalan protokol di Ibu Kota mendapat sambutan positif. Apalagi, alasannya karena joki three in one banyak yang memanfaatkan bayi dan anak di bawah umur.
Andi (28), salah seorang pengemudi yang biasa melintas di Jalan Sudirman, mengaku tak masalah dengan rencana penghapusan sistem three in one tersebut.
Menurut dia, memang para joki seharusnya tidak perlu membawa anak ketika sedang bekerja.
"Anak-anaknya yang masih kecil gitu, kasihan pagi-pagi udah harus nemenin kerja padahal bisa ditaruh di rumah saja. Anak-anak jadinya juga ngehirup asap-asap kendaraan, itu kan enggak baik," ucap Andi kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Hal senada juga diungkapkan oleh Shinta (42). Pengemudi yang sering menggunakan jasa joki three in one ketika berangkat kerja ini mengaku tidak masalah jika three in one dihapuskan.
Dia juga mengaku heran dengan para joki yang bekerja sambil membawa anaknya.
"Itu anaknya buat apa? Biar orang kasihan sama dia? Kalau kerja ya harusnya sendiri aja, enggak usah ajak-ajak anak," kata Shinta.
Pengemudi mobil lainnya, Maman (45), pun menyetujui penghapusan sistem three in one tersebut. Dia berharap agar sistem electronic road pricing (ERP) bisa segera diterapkan.
"Setahu saya, di dekat Ratu Plaza di Jalan Jenderal Sudirman itu juga sudah ada ERP-nya, tapi kayaknya belum berfungsi juga tuh sampai sekarang," kata dia.
"Jangan-jangan, penghapusan sistem three in one-nya kayak gitu lagi, sebatas wacana aja," ucap Maman lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.