Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan di Lokasi Prostitusi Dadap yang Akan Ditertibkan Diberi Tanda Silang Merah

Kompas.com - 30/03/2016, 09:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pendataan bangunan yang akan ditertibkan Pemerintah Kabupaten Tangerang di lokasi prostitusi Dadap, Kecamatan Kosambi, ditargetkan selesai pada Rabu (30/3/2016) hari ini. 

Petugas mendata tiap-tiap bangunan dengan memberi tanda silang merah yang berarti bangunan tersebut akan ditertibkan nanti.

Bangunan yang diberi tanda merah berupa rumah dan tempat usaha seperti kafe. (Baca: Semua Aktivitas di Dadap Berhenti)

"Kita upayakan bisa selesai hari ini. Petugas yang turun ada dari Satpol PP, TNI, dan Polri. Tujuan kita untuk menandai saja. Sebelumnya sudah ada sosialisasi tentang itu ke warga sehingga kita harapkan tidak ada perlawanan," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang M Yusuf Herawan kepada pewarta, Rabu (30/3/2016).

Menurut dia, pendataan ini juga mencakup warga yang terdampak penertiban.

Nantinya, warga terdampak yang memenuhi persyaratan akan difasilitasi tempat tinggal sementara di rumah susun dekat lokasi prostitusi Dadap.

"Habis nge-data warga, kami data juga aset-asetnya PT AP (Angkasa Pura) II karena ada tanah mereka di sana," tutur Yusuf.

Sebagian besar lokasi prostitusi Dadap memang menempati lahan PT Angkasa Pura II. Di atas lahan itu, berdiri bangunan semipermanen hingga bangunan permanen yang digunakan sebagai kafe dangdut remang-remang dan tempat prostitusi.

Dari data Pemkab Tangerang, ada 72 kafe remang-remang yang sekaligus digunakan sebagai tempat prostitusi. (Baca: Pemkab Tangerang Mulai Pendataan untuk Penertiban Lokasi Prostitusi Dadap)

Adapun beberapa bangunan tersebut berada di jarak 10-20 meter sebelah kiri Jalan Raya Dadap, yang merupakan lahan milik negara berupa sungai yang telah diuruk.

Penertiban tempat yang dikenal dengan sebutan Dadap Ceng In itu akan dilakukan pada tanggal 23 Mei 2016.

Rencananya, Pemkab Tangerang akan melayangkan Surat Peringatan Pertama (SP1) 4 April 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com