Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan "Teman Ahok" Buka-bukaan soal Strategi Kumpulkan KTP di Posko Warga

Kompas.com - 31/03/2016, 12:53 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Relawan pendukung bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Teman Ahok" harus bekerja lebih kreatif saat ingin mengumpulkan KTP dukungan di posko warga.

Pengumpulan KTP di posko warga lebih sulit dibandingkan mengumpulkan KTP di posko atau booth di mal maupun pusat perbelanjaan.

Hal itu diungkapkan oleh Angga (24), salah satu relawan Teman Ahok, yang juga membuka posko warga di Jalan Peta Selatan Nomor 17, Kalideres, Jakarta Barat.

"Di sini, kita enggak duduk diam saja tunggu ada orang kasih fotokopi KTP. Kita juga jemput bola pakai cara kita sendiri," kata Angga kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2016).

Angga menjelaskan, dia bersama keluarganya harus aktif menyosialisasikan adanya cara mendukung Basuki Tjahaja Purnama agar bisa maju menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 mendatang. Adapun tempat yang dijadikan posko warga relawan Teman Ahok adalah warung dan rumahnya sendiri.

Bersama dengan kedua orangtua dan adiknya, Angga berupaya menjangkau warga sekitar rumahnya saat posko baru dibuka pada pertengahan tahun 2015. Cara menjangkaunya adalah dengan mendatangi satu per satu rumah warga sekitar sambil menjelaskan dukungan bagi Basuki sebagai calon gubernur melalui jalur independen.

"Kita disambut baik. Pak RT sini juga welcome, jadinya kita bisa sebarkan informasi ini," tutur Angga.

Selain itu, dalam beberapa kesempatan, dia sekeluarga membuka booth di tempat lain, seperti di gereja yang ada di dekat rumahnya. Angga dan keluarga membuka booth Teman Ahok di salah satu gereja setelah ibadah Paskah, beberapa hari yang lalu.

Hasilnya, KTP yang terkumpul mencapai angka ratusan lembar. Mereka juga membuka booth di Rusunawa Daan Mogot yang letaknya masih di Kecamatan Kalideres. Dari sana, KTP yang dikumpulkan juga cukup banyak.

"Masih ada strategi-strategi lain. Saya yakin KTP buat Pak Ahok (sapaan Basuki) bisa sampai satu juta," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com