JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan reklamasi bukan merupakan sesuatu yang baru di Jakarta. Dia menyebut reklamasi sudah dilakukan sejak zaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin.
Baca: Jalan Panjang Reklamasi di Teluk Jakarta, dari era Soeharto sampai Ahok.
Lahan hasil reklamasi yang ia contohkan adalah Taman Impian Jaya Ancol.
"Yang enggak suka reklamasi kamu dengerin baik-baik ya, kamu kira Ancol itu hasil beranak sendiri itu tanah?" kata dia di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).
Menurut Ahok, sapaan Basuki, daratan asli Jakarta di kawasan Ancol pada awalnya hanya sampai di lokasi yang kini jadi Jalan RE Martadinata, atau tepatnya di bawah Jalan Tol Wiyoto Wiyono.
Ahok menuturkan, reklamasi Ancol pada awalnya bertujuan agar air laut tidak langsung masuk ke daratan Jakarta.
"Supaya menghadang air laut masuk, lalu zaman Ali Sadikin diizinkan reklamasi," ujar Ahok.
Oleh karena itu, Ahok menilai reklamasi yang sekarang dilakukan di Pantai Utara Jakarta bukan merupakan sesuatu yang salah. Apalagi. ia menyebut sudah banyak negara yang melakukannya.
"Singapura, Dubai, di Eropa ada Belanda, terus Australia juga reklamasi. Ujung rumah saya di Pantai Mutiara kamu kira apa? Reklamasi," ucap Ahok.
Baca juga: Ini Alasan Ahok Naikkan Kewajiban Pengembang Reklamasi Jadi 15 Persen.