Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kuasa Hukum Warga Luar Batang, Yusril "Head to Head" dengan Ahok?

Kompas.com - 07/04/2016, 07:22 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, menjadi salah satu tokoh yang concern terhadap kondisi warga Luar Batang. Kini, mereka sedang diliputi kecemasan, kawasan Luar Batang berencana ditertibkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kepedulian ini ditunjukkan Yusril dengan menjadi kuasa hukum warga Luar Batang. Penunjukan ini ditandai dengan penyerahan berkas surat kuasa milik warga.

Yusril berpendapat, sebagian warga di kawasan Luar Batang memiliki bukti yang menunjukkan hak mereka atas lahan di kawasan tersebut. Sebab, sebagian warga tersebut memiliki sertifikat hak guna bangunan.

Selain itu, menurut dia, Kampung Luar Batang telah ada sejak tahun 1730, atau sejak kawasan tersebut dibeli oleh Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Karena itu, tak ada alasan bagi Pemprov DKI untuk mengatasnamakan bahwa lahan di Luar Batang itu miliknya.

Yusril pun meminta Pemprov DKI Jakarta untuk membuktikan hak mereka atas tanah di Kampung Luar Batang. (Baca: Yusril: Warga Luar Batang Punya Sertifikat, Pemprov DKI Punya Apa?)

"Rakyat punya sertifikat, Anda (Pemprov DKI) punya apa? Jangan Anda mengklaim ini punya Anda, tetapi Anda tidak bisa membuktikan," ucap Yusril di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Rabu (6/5/2016).

Lebih jauh lagi, Yusril meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi bisa bertemu dan berdialog langsung dengan warga Kampung Luar Batang supaya Pemprov DKI tak melakukan penertiban secara sepihak tanpa mendengarkan aspirasi masyarakat.

Selain menjadi kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril merupakan bakal calon gubernur DKI Jakarta. Bahkan, dia sempat mengisyaratkan akan head to head dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada 2017.

Elektabilitas

Hasil survei Charta Politika mengenai elektabilitas para bakal calon gubernur DKI Jakarta pun menampilkan hasil head to head antara Ahok dan Yusril pada Pilkada 2017. Perolehan elektabilitas Ahok mencapai 59,5 persen dan Yusril sebesar 20,5 persen.

Meski begitu, elektabilitas Yusril lebih baik dibandingkan bakal calon lainnya jika diadu satu lawan satu dengan elektabilitas Ahok. Lalu, apakah penunjukannya sebagai kuasa hukum warga Luar Batang ini merupakan upaya Yusril dalam meningkatkan elektabilitasnya dan bisa head to head dengan Ahok? Namun, Yusril membantahnya.

Dia berujar, keinginannya itu murni karena rasa iba dan tak ada kaitannya dengan unsur politik. Bahkan, meski tak menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, Yusril pun tetap akan membela warga Luar Batang.

"Kalaupun tidak ada pencalonan gubernur DKI, mereka (warga Luar Batang) datang ke saya, saya pun juga akan melakukan pembelaan," kata dia. (Baca: Penertiban Kawasan Luar Batang Dimulai 9 April)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com