JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin mengomentari isu suap berupa mobil Toyota Alphard dan umrah yang menimpanya. Dia membantah bahwa dia mendapat mobil untuk meloloskan raperda tentang reklamasi.
"Saya enggak punya Alphard ya dan enggak punya cita-cita beli Alphard juga yah. Kurang merakyat sih Alphard menurut saya," ujar Selamat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (7/4/2016).
Dia juga membantah bahwa dia diberi suap dan menggunakannya untuk umrah. Menurut dia, kabat tersebut tidak benar. Bahkan dia mengatakan tidak pergi ke luar negeri pada akhir tahun 2015.
"Kalau umrah itu tahun 2014. Itu juga pakai duit sendiri juga. 2014 loh, setelah kampanye dan setelah pelantikan dewan, bukan pas bahas raperda," ujar Selamat.
Namun, dia mencoba untuk tidak emosional dalam menanggapi isu ini. Dia juga berjanji akan kooperatif jika dipanggil sebagai saksi oleh KPK. Apalagi statusnua dulu adalah ketua Pansus Zonasi.
"Kita akan kooperatif dan ceritakan apa yqng kita tahu," ujar Selamat. (Baca: "Kabar Burung" Penerima Suap Raperda Reklamasi Gegerkan DPRD DKI)