Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut APL Ditangkap, LBH Berharap Hakim PTUN "Buka Mata" soal Reklamasi

Kompas.com - 07/04/2016, 16:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta berharap kasus penangkapan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, membuka mata hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk melihat fakta terkait proyek reklamasi yang digugat pihaknya.

"Dengan ditangkapnya Presdir Agung Podomoro Land dan dengan terkuaknya perkara ini, kami sedikit berharap hakim punya kejujuran, punya keberanian melihat fakta yang ada dan hukum yang ada," kata Kuasa Hukum LBH Jakarta Muhammad Isnur, di PTUN Jakarta, Kamis (7/4/2016).

LBH Jakarta yang menjadi kuasa hukum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (selaku penggugat) telah menggugat SK Gubernur DKI Jakarta terkait pemberian izin reklamasi Pulau G kepada PT Muara Wisesa Samudera (MWS). Reklamasi dianggap merugikan masyarakat setempat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan.

PT MWS diketahui merupakan anak perusahaan PT Agung Podomoro Land.

Isnur mengatakan, awalnya mereka khawatir akan ada intervensi dalam proses persidangan. Tapi dengan adanya penangkapan Presdir PT APL, pihaknya berharap hakim bisa melihat fakta hukum dengan jujur.

"Kami berharap tidak ada intervensi kepada hakim di sini," ujar Isnur.

Adapun sidang lanjutan gugatan ini molor dari jadwal yang ditentukan dimulai pukul 10.00.

Hingga sore ini, sidang belum digelar karena ruangan sidang masih digunakan untuk perkara lain.

Pihak LBH Jakarta telah tiba, termasuk pengacara PT MWS, Ibnu Akhyat. Ibnu Akhyat diketahui juga menjadi pengacara dari Presdir PT APL, Ariesman Widjaja.

Adapun agenda sidang yakni menghadirkan saksi ahli dari PT MWS.

Kompas TV KPK Periksa Sanusi dan Ariesman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com