Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Cepat Yusril, Si Bakal Penantang Ahok dalam Pilkada DKI

Kompas.com - 08/04/2016, 06:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra bergerak cepat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Salah satu langkah cepatnya yakni mendaftar di penjaringan partai politik.

Tercatat, sudah dua partai politik yang ia sambangi untuk mendaftarkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Partai pertama yakni Gerindra. Kedekatan Yusril dengan Gerindra sudah mulai terlihat sejak dirinya mulai mencalonkan diri.

Yusril mengaku kerap berkomunikasi dengan sejumlah petinggi Gerindra di DKI Jakarta. Lain dari pada itu, kedekatan Yusril dan Gerindra juga lantaran keduanya memiliki jalan sama. Keduanya merupakan penantang bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama "Ahok".

Gerindra diketahui memiliki masa lalu tak harmonis dengan Ahok setelan mantan bupati Belitung Timur itu keluar dari Gerindra. Oleh karena itu, ia tak akan mengusung Ahok lagi menjadi calon gubernur pada pilkada nanti. (Baca: Yusril, Orang Pertama yang Ambil Formulir Pendaftaran Cagub PDI-P)

Mereka akan mencari figur selain Ahok, dan Yusril salah satu bakal calon terkuat lantaran ia yang saat ini rajin bergerak melakukan konsolidasi dan turun lapangan. Setelah mengambil formulir pendaftaran penjaringan Gerindra pekan lalu, Yusril akhirnya mengembalikan formulir pekan ini.

Pengembaliannya sempat terhambat karena ada kasus dugaan suap yang melibatkan Sanusi, mantan Bendahara Umum DPD Gerindra DKI Jakarta. Selain Gerindra, pakar hukum tata negara ini juga mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur di Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P).

Diwakili oleh Koordinator Duta Yusril, Ferry Noor, Yusril menunjukkan niatnya untuk maju sebagai gubernur DKI Jakarta dengan mengambil formulir di kantor DPP PDI-P pada Kamis (7/4/2016) kemarin.

"Hari ini, kami dengar ada pendaftaran di PDI-P. Saya diminta Pak Yusril untuk mengambil formulir karena lebih cepat lebih baik. Ini sudah saya ambil formulirnya dan segera akan kami kembalikan," ujar Ferry di Jakarta, Kamis.

Yusril sendiri menjadi orang pertama yang mendaftar dalam penjaringan calon gubernur DKI Jakarta dari PDI-P. (Baca: Yusril, Ketum Parpol yang Dekatkan Diri kepada Partai Lain)

Yakin didukung PDI-P

Yusril sendiri mengaku yakin akan didukung PDI-P. Keyakinan itu muncul setelah ia melihat beberapa pertimbangan, diantaranya saat ia diundang menghadiri acara pelatihan kampanye partai tersebut di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2016).

"Saya pikir PDI-P tidak seperti itu (mencalonkan sebagai wakil gubernur)," kata Yusril di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta.

Sementara itu, Yusril mengungkapkan memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Mantan Menteri Kehakiman dan HAM di era Megawati itu mengaku selalu menjalankan tugasnya dengan baik.

"(Saat) Ibu Mega menjadi Presiden, saya Menteri Kehakiman karena beliau percaya tidak ada satu kesalahan dan cacat satu pun selama saya menjalankan tugas Menteri Kehakiman, mem-backup Presiden pada saat itu," tuturnya.

Setelah dua partai itu, kemungkinan Yusril ikut penjaringan partai lain juga terbuka lebar. Langkah ini diambil Yusril untuk mewujudkan keinginannya untuk "head to head" melawan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Yusril "PDKT" Dengan Sejumlah Parpol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com