JAKARTA, KOMPAS.com - PDI-P membuka proses penjaringan calon gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 sejak Kamis (7/4/2016) lalu.
Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Bambang Dwi Hartono, menyatakan proses penjaringan terbuka bagi siapun. Proses penjaringan akan berlangsung sampai Juni.
Menurut Bambang, setelah ditutup, para calon yang mendaftar akan diseleksi. Karena itu, ia memastikan orang yang akan diusung PDI-P adalah orang yang mendaftar dalam proses penjaringan.
"Silahkan kalau mau mendaftar. PDI-P kan enggak mungkin mendukung yang enggak mendaftar. Itu lucu, melanggar aturan yang dibuat sendiri," kata Bambang di sela-sela konsolidasi dan pemantapan pengurus PDI-P se-Jakarta Selatan di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Minggu.
Menurut Bambang, dalam proses penjaringan, para bakal calon nantinya akan menjalani fit and proper test. Mereka akan dimintai pendapat dan ditanyakan hal-hal yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan, dan pengetahuannnya tentang DKI Jakarta.
"Kan sangat lucu orang mau memimpin DKI tapi tidak menguasai perasoalan-persoalan di DKI, potensi DKI, masalah DKI, dan mimpi-mimpi kolektif masyarakat DKI," ujar dia.
Bambang menyebut penilaian akan berlangsung rahasia. Namun ia memastikan bakal calon dengan nilai terbaiklah yang nantinya akan diusung PDI-P, tidak peduli calon itu berasal dari eksternal partai.
Ia mencontohkan, PDI-P pernah mengusung Fauzi Bowo pada Pilkada DKI 2007. "Pak Foke kan dulu didukung PDIP. Jadi PDIP sangat terbuka," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.