JAKARTA, KOMPAS.com — Pengemudi Go-Jek, Wiwin Harsani (39), yang kakinya terpaksa diamputasi, akhirnya bisa pulang dari Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2016).
Agak berbeda dengan pasien lainnya, kepulangan Wiwin diwarnai kehebohan.
Ratusan pengemudi Go-Jek ramai-ramai datang ke RS untuk menjemput Wiwin, lengkap dengan atribut seragam hijau-hitam mereka.
Para pengemudi Go-Jek tersebut kemudian mengawal mobil yang membawa pulang Wiwin ke rumahnya di RT 04/RW 05 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Dikawal ratusan Go-Jek pulangnya. Keluar dari rumah sakit pukul 14.00," ujar Lilik, kakak kandung Wiwin, kepada Warta Kota pada Minggu.
Lilik mengatakan, Wiwin sudah sehat. Adik kandungnya tersebut dalam kondisi bugar, walaupun masih merasakan nyeri pada lukanya.
Lilik beserta keluarganya berharap agar semua masalah yang dihadapi Wiwin saat ini bisa teratasi.
Persoalan seputar biaya pengobatan, biaya hidup, dan keadaan Wiwin dengan kaki yang diamputasi tersebut diharapkan dapat menemui jalan keluar.
"Biaya pengobatan total sekitar Rp 23 juta. Ada sumbangan dari manajemen Go-Jek Rp 20 juta dan saweran para driver Go-Jek terkumpul Rp 21 juta," ungkapnya.
(Baca: Kisah "Lady" Go-Jek Kehilangan Kaki Kiri Setelah Ditabrak Pengemudi Panther)
Pihak keluarga juga berniat melayangkan klaim kepada pihak Jasa Marga terkait kecelakaan yang menimpa Wiwin.
Adapun Wiwin mengalami kecelakaan karena ditabrak pengemudi mobil Isuzu Panther saat mengantar penumpang di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada (28/3/2016).
Karena kejadian itu, ia kehilangan satu kakinya. Wiwin berusaha tetap semangat dan tegar menjalani hidup tanpa satu kaki. (dik)
-------
Versi cetak artikel ini dimuat dalam harian Warta Kota, edisi Senin, 11 April 2016, dengan judul "Pulang Dikawal Ratusan Go-jek".