Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Manis Politisi untuk Warga Pasar Ikan

Kompas.com - 13/04/2016, 09:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara telah rata dengan tanah. Rumah-rumah yang dinyatakan sebagai pemukiman liar, walau sudah berdiri tegak selama puluhan tahun, kini hanya menjadi reruntuhan puing.

Ribuan warga pindah. Ada yang menerima tawaran untuk direlokasi ke rusunawa, ada yang memilih menyewa rumah di tempat lain, banyak pula yang kembali ke kampung halaman karena tak tahu apa yang harus dilakukan di Ibu Kota.

Sebelum kawasan Pasar Ikan digusur, banyak politisi bahkan calon pemimpin daerah datang untuk mencari simpati warga.

Yusril misalnya. Politisi yang berencana bertarung pada Pilkada DKI Jakarta itu bahkan bersedia menjadi kuasa hukum warga Luar Batang.

"Akan kami finalkan pengkajian tanah ini. Warga sudah memberi kuasa kepada kami untuk membela mereka," kata Yusril dalam konferensi pers di Kopi Bangi, Pasar Minggu, Sabtu (26/3/2016).

Yusril menyentil gubernur DKI Basuki Thaja Purnama (Ahok) terkait kepemilikan tanah di Luar Batang. "Kami men-challenge (menantang) beliau. Ya, kalau Anda merasa tanah Luar Batang itu milik Pemda DKI, ya Anda buktikan, mana suratnya," kata Yusril.

Yusril memang hanya menjadi kuasa hukum warga Luar Batang, bukan warga Pasar Ikan. Namun nama besar Yusril tetap menjadi semacam satu obat penenang bagi warga Pasar Ikan.

Politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno juga sempat mendatangi warga Pasar Ikan. Sandiaga mengelilingi kawasan Pasar Ikan dan menerima keluhan warga.

Sejumlah warga bahkan sempat memohon kepada Sandiaga untuk mencarikan solusi terkait rencana penggusuran Pasar Ikan.

Saat menanggapi warga, Sandiaga mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait. 

Sandiaga yang seorang pengusaha itu juga berencana memberikan pelatihan UMKM bagi warga yang terkena penggusuran. "Kalau keputusan Pemprov sudah final, ya mereka pasrah saja. Tetapi kepada semua pemangku kepentingan agar dibantu untuk difasilitasi, paling tidak jangan dipindahkan terlalu jauh dari pasar," kata Sandiaga.

Ada pula Si "Wanita Emas" Hasnaeni Moein. Politisi Partai Demokrat itu juga pernah mendatangi warga Pasar Ikan. Hasnaeni pernah mengatakan, rela berkorban nyawa untuk melindungi warga Luar Batang.

"Hasnaeni siap mengorbankan nyawanya untuk rakyat, enggak takut saya," kata Hasnaeni.

Dia juga sesumbar akan menyiapkan 700 pengacara untuk mendampingi warga Pasar Ikan yang terkena penggusuran.

Jauh sebelumnya, Joko Widodo yang kini jadi Presiden RI juga pernah menebar janji kepada warga Pasar Ikan, yaitu ketika mencalonkan diri menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Janji itu tertuang diatas kertas, yang disebut "Kontrak Politik Joko Widodo.”

Banyak janji tertulis pada selembar kertas putih itu, antara lain Jokowi akan melegalisasi kampung ilegal dengan syarat lahan tersebut tidak bersengketa.

Namun Rabu (13/4/2016) ini, dua hari setelah penertiban, tak terdengar lagi suara para politisi. Yang ada hanya wajah muram warga yang melihat hasil jerih payahnya selama bertahun tahun telah rata dengan tanah.

Kemana para politisi dengan janji-janji manis mereka? Warga kembali hanya bisa mengandalkan dirinya untuk bertahan hidup.

Kompas TV Pasca Penggusuran, Warga Bertahan & Tuntut Ganti Rugi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com