Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra Berubah Senyap

Kompas.com - 14/04/2016, 08:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra merupakan partai pertama yang memulai proses penjaringan calon gubernur DKI untuk maju pada Pilkda DKI tahun depan. Partai itu mendahului partai lain, yang bahkan belum berpikir apa-apa, terkait persiapan Pilkada DKI 2017.

Sejak tahun lalu, Gerindra begitu "berisik" dan hingar bingar dalam mengumumkan proses penjaringannya. Partai itu menggaet sejumlah nama terkenal untuk masuk ke dalam bursa cagub. Gerindra pun sempat mengundang bakal cagub lain yang namanya sudah muncul.

Keramaian pertama ketika panitia penjaringan Gerindra memasukan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam bursa cagub. Meski pada akhirnya Ridwan Kamil menolak, manuver pertama itu mampu membuat perhatian orang tertuju pada Gerindra dan calon-calon gubernurnya.

Selain Ridwan Kamil ada Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, dan duo kakak-beradik dari DPRD DKI yaitu Mohamad Taufik dan Mohamad Sanusi.

Partai Gerindra juga menjadi yang pertama yang mempersatukan bakal cagub dari partai lain dalam satu forum. Ketua DPD Partai Demokrat DKI Nachrowi Ramli dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana misalnya pernah diundang Gerindra ke Hotel Aryaduta, Jakarta.

Sandiaga Uno, pengusaha muda yang mencoba peruntungan di dunia politik, merupakan salah satu bakal cagub Gerindra yang aktif melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Hampir setiap minggu, Sandiaga memiliki acara temu warga.

Aktif dan masif, merupakan jurus Gerindra dalam memperkenalkan calonnya kepada masyarakat. Berbekal pengalaman memenangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang menjadi "si kacang lupa kulit" bagi Gerindra, panitia yakin bisa mengulang kemenangan sekali lagi.

Mereka yakin bisa membuat siapapun yang diusung Gerindra, menang.

"Ahok itu kita yang bawa. Kalau Gerindra yang usung mah menang deh. Ahok tuh surveinya cuma 6 persen dulu dan kita bawa ke publik, jadi juga tuh," kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik pada pertengahan Maret lalu.

Berubah senyap

Kejutan terakhir terjadi saat Partai Gerindra menerima Yusril Ihza Mahendra masuk dalam bursa cagub. Ketika itu, Ketua Tim Penjaringan Cagub Gerindra, Syarif, sumringah dengan kedatangan Yusril.

Tidak ada satupun pertanyaan dari awak media yang tidak dijawab terkait hal itu. Tapi itu dulu.

Semangat dan suara Syarif seakan menghilang seiring kasus dugaan suap yang menimpa salah satu bakal cagub sekaligus rekan satu partainya, Mohamad Sanusi, mencuat. Untuk sementara, tidak ada aktivitas dalam penjaringan Partai Gerindra.

Yusril bahkan sempat menunda mengembalikan formulir karena hiruk pikuk tertangkapnya Sanusi oleh KPK. Syarif pun tak tampak selama beberapa hari. Ia menolak memberi keterangan tentang kelanjutan proses penjaringan Gerindra. Sunyi senyap. Penjaringan seolah vakum sementara waktu.

Sangkalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com