Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakut Tegur Anggota DPRD agar Tidak Provokasi Warga Luar Batang

Kompas.com - 15/04/2016, 20:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi A DPRD DKI, Dite Abimanyu, meminta agar Pemerintah Provinsi DKI lebih perhatian kepada warga yang terdampak penertiban. 

Hal ini disampaikan Dite dalam menjawab keluhan warga Luar Batang, yang bertemu dengan DPRD, Jumat (15/4/2016).

Dalam pertemuan di Gedung DPRD DKI Jakarta itu, warga Luar Batang menceritakan adanya warga yang meninggal dunia setelah menerima surat peringatan kedua (SP 2) penertiban.

"Seharusnya kalau dibilang warga pasti menolak, ya itu harusnya bikin Pemprov semakin memperhatikan cara penertiban yang bisa diterima warga dong," ujar Dite di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (15/4/2016).

(Baca juga: Perbincangan Warga Pasar Ikan soal Disebut Sedang Main Sinetron oleh Ahok)

Pertemuan ini juga dihadiri Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Dalam pertemuan di Gedung DPRD DKI Jakarta itu, Rustam menegur Dite agar tidak mengucapkan pernyataan yang provokatif.

"Bapak jangan provokasi dong kalau ngomong," ujar Rustam.

Dite pun menjawab teguran Rustam tersebut. Ia membantah disebut melakukan provokasi.

"Saya enggak provokasi. Ada warga meninggal ketika memegang SP. Ini kan apa coba? Pendekatan apa kayak gini? Justru menurut saya ini kesempatan Pak Wali. Kalau enggak benar, ya klarifikasi," jawab Dite.

(Baca juga: Warga Pasar Ikan yang Bertahan di Perahu, Mengais Rezeki dari Puing Penggusuran)

Rustam mengatakan, warga yang meninggal itu memang sudah sakit dan tua.

Ia juga mengingatkan bahwa kematian seseorang sudah diatur Tuhan dan tidak dapat diduga-duga. Meskipun demikian, Rustam mengaku prihatin atas kejadian itu.

"Kami tetap prihatin juga. Kalau ada kekurangan, ya manusiawilah," ujar Rustam.

Kompas TV Selama 17 Bulan, Tiga Wilayah Kena Gusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com